Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta harus mengakui keunggulan Mitra Kukar di kompetisi Liga 2 Indonesia. Tim asuhan Aji Santoso kembali menelan kekalahan dari Mitra Kukar saat bermain di Stadion Mandala Krida, Selasa, 27 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi PSIM. Pada putaran pertama PSIM takluk 0-1 dari Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut. Saat itu PSIM masih ditangani pelatih Vladimir Vujovic alias Vlado.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di laga kedua, tim berjuluk Laskar Mataram menyerah dengan skor 1-2 dari Mitra Kukar. PSIM kebobolan dua gol Ahmad Faris Ardiansyah pada menit ke-7 dan Andre Agustiar Prakosa di menit ke-15. Gol balasan semata wayang PSIM tercipta lewat penalti yang dieksekusi Muhammad Dwi Rafi Angga pada menit 90+5.
Ihwal kekalahan itu, Aji Santoso memilih mengambil sisi positif. Menurut dia, kekalahan di kandang menjadi pukulan berharga untuk anak asuhnya. "Kami mohon maaf belum bisa memberikan hasil terbaik. "Kejadian ini menyadarkan pemain," kata dia usia laga, Selasa, 27 Agustus 2019.
Mantan pelatih Persela Lamongan itu menilai ke depan para pemain harus meningkatkan kerja sama lagi. "Perlu ada kerja keras bersama. Jangan karena ada pemain baru kemudian pemain yang lama lupa," ujar Aji.
Meski demikian, lanjut Aji, ada hal yang bisa diapresiasi dari skuadnya. Ia menilai soliditas tim mulai terbangun antara para pemain baik lama dan baru. "Chemistry anak-anak lebih bagus dari match kemarin saat lawan Persiba Balikpapan. Ya, target utamanya bisa lolos 8 besar," sebut dia.
Kalah dari Mitra Kukar tak mengubah peringkat PSIM Yogyakarta dari puncak klasemen Liga 2 Indonesia. Witan Sulaeman dan kawan-kawan mengemas 21 poin dari 12 laga, unggul satu poin dari Persis Solo yang menempati peringkat dua.
PRIBADI WICAKSONO