Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim asal Maluku Utara, Malut United, bermain imbang 1-1 saat berlaga di kandang PSIM Yogyakarta dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu.
Pelatih Malut United Imran Nahumarury mensyukuri raihan satu poin itu. "Pertandingan melawan PSIM menyajikan sepak bola yang kita rindukan. Malut United merasakan atmosfer yang luar biasa dan kami berhasil meraih satu poin di kandang lawan," kata dia seusai pertandingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Imran Nahumarury mengatakan bahwa sepak bola bukan hanya soal menang dan kalah tetapi masih ada aspek yang tak kalah penting, yaitu atmosfer, kelancaran, dan keamanan pertandingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atmosfer luar biasa yang tercipta dalam laga PSIM melawan Malut United tak lepas dari hadirnya 9.292 suporter Laskar Mataram. Para pendukung tim tuan rumah tak berhenti memberikan dukungan.
Malut United pun harus berjuang keras untuk keluar dari tekanan di hadapan ribuan pendukung lawan. Gemuruh suporter Laskar Mataram di Stadion Mandala Krida membuat skuad asuhan coach Imran Nahumarury perlu waktu lama untuk menemukan bentuk permainan.
Laskar Kie Raha baru bisa masuk ke kotak penalti PSIM pada menit ke-22 lewat pergerakan Hari Nur Yulianto. Di sisi lain, tim tuan rumah tampil menekan sejak awal hingga menciptakan sejumlah peluang yang merepotkan kiper Malut United Aldhila Ray Redondo.
Pada babak pertama, Malut United hanya mencatatkan satu shot on target. Sementara itu, PSIM sukses melancarkan tiga tembakan tepat sasaran dari 10 kali percobaan.
Salah satu peluang untuk PSIM lahir dari eksekusi penalti. Malut United terhindar dari kebobolan berkat penyelamatan gemilang Redondo yang mampu membaca arah tembakan striker asing PSIM Augusto Neto.
Memasuki babak kedua, pergantian pemain membuat perubahan nyata pada Malut United dan tim mulai menemukan bentuk permainan yang diinginkan. Bahkan, Jose Wilkson langsung mencetak gol setelah menyambut umpan silang Hari Nur pada menit ke-47.
Coach Imran juga mengubah strategi menjadi menyerang untuk menembus pertahanan PSIM yang terbukti solid seusai mencatatkan clean sheet pada dua laga kandang terakhir melawan Persikab Kabupaten Bandung dan Perserang Serang.
"Kami melakukan perubahan yang berdampak sangat baik. Memang pemain belum bisa menerapkan game plan pada awal laga, tetapi Malut United bermain lebih baik di babak kedua," kata Imran saat jumpa pers usai laga.
Gol yang dicetak Wilkson pada awal babak kedua menjadi angin segar bagi Malut United. Namun, PSIM mampu menyamakan kedudukan lewat gol Achmad Faris pada menit ke-52 dan tidak ada gol lain yang tercipta setelah itu.
"Raihan satu poin sangat baik untuk modal menghadapi laga berikut melawan Nusantara United," ujar pelatih yang sempat membela timnas Indonesia saat masih aktif bermain.
Di sisi lain, pelatih PSIM Kas Hartadi mengatakan bahwa satu poin bukan hasil yang diharapkan. Kepastian PSIM lolos ke babak 12 besar pun harus tertunda akibat hasil imbang tersebut.