Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Brasil harus bersiap menghadapi kejutan Korea Selatan saat keduanya berhadapan di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Stadium 974, Doha, pada Selasa, 6 Desember 2022 pukul 02.00 WIB. Tim Samba bakal menghadapi permainan tanpa beban tim asuhan Paulo Bento tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemain bertahan Korea, Kim Jin-su, mengatakan rekan-rekannya tidak takut saat menghadapi permainan dominan Neymar dan kawan-kawan. Fokus para pemain Korea, meurut dia, tertuju pada usaha memberi kejutan tim-tim yang telah mapan di Piala Dunia seperti Brasil. Jika kalah, para pemain Korea tidak akan merasa rugi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Kim Jin-su bukan tanpa alasan. Pada babak penyisihan Grup, Brasil dan Argentina dikalahkan oleh lawan peringkat rendah seperti Kamerun dan Arab Saudi, serta Jerman bertekuk lutut di tangan Jepang. Korea Selatan, kata dia, melihat Piala Dunia Qatar sebagai peluang terbaik untuk menciptakan prestasi terbaik dalam beberapa dekade terakhir.
"Setiap pertandingan, setiap menit sangat bernilai dan berharga. Seluruh tim memiliki semangat yang luar biasa dan ini kerja tim yang hebat. Kita semua benar-benar ingin mencapai sejauh ini dan kita semua sangat haus akan hal ini," kata bek sayap Kim Jin-su dikutip dari Reuters.
Korea Selatan memiliki sejarah manis di Piala Dunia. Son Heung-min dan kawan-kawan pernah mengalahkan Jerman dari babak grup edisi 2018. Sebagai tuan rumah bersama dengan Jepang pada tahun 2002, mereka mencapai semifinal dengan mengalahkan Italia dan Spanyol.
Dikenal karena serangan balik yang mematikan dan semangat yang gigih, Korea Selatan tampaknya akan tersingkir di fase grup. Namun, kejutan terjadi. Mereka berhasil membalik keadaan dengan mengalahkan Portugal dan mendapatkan satu tempat di babak 16 besar.
Baca: Prediksi Piala Dunia 2022 Brasil vs Korea Selatan: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain, Ulas Taktik
Korea Selatan bukan tanpa peluang saat menghadapi Brasil. Mereka bisa memanfaatkan celah dengan badai cedera yang mendera tim Samba. Meski Korea Selatan menghadapi masalah yang sama, Kim menilai tim telah dalam kondisi siap dan penuh percaya diri .
"Tentu saja besok akan menjadi pertandingan yang sangat menantang. Kami benar-benar ingin menunjukkan kepada semua orang apa yang kami miliki dan menunjukkan apa yang telah kami tunggu selama 12 tahun. Semangat juang kami akan menjadi penting dan kami harus mengorbankan diri kami untuk tim," kata Kim.
Pelatih Korea Selatan asal Portugal, Paulo Bento, mengeluhkan jeda istirahat para pemainnya yang hanya selama 72 jam. Menurut dia, timnya mengalami kelelahan fisik dan emosional dibandingkan dengan Brasil. Kedalaman skuad Brasil membuat Tite cukup mengistirahatkan pemain.
Namun, Bento yakin timnya mampu meredam permainan Brasil. "Kami menghadapi pemain kelas dunia, kami tidak terintimidasi. Dalam skuad, kami juga memiliki pemain kelas dunia. Yang terpenting adalah kami menunjukkan bahwa kami adalah tim yang ingin menang, ingin bersaing dan berjuang sampai peluit akhir," kata dia.