Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan naturalisasi sebagai salah satu upaya meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.

19 September 2024 | 11.45 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir dalam konferensi pers terkait naturalisasi di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 19 September 2024.Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa Kementerian Hukum dan HAM turut berkontribusi dalam upaya meloloskan tim nasional Indonesia ke Piala Dunia 2026 melalui naturalisasi. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara mengenai kritik yang ditujukan terhadap gencarnya naturalisasi pemain keturunan untuk Timnas Indonesia. Ia meminta agar semua pihak tidak meragukan nasionalisme dari para pemain tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick memberikan salah satu contoh dari calon pemain naturalisasi Mees Hilgers yang baru-baru ini tertangkap kamera berfoto dengan bendera Merah Putih usai memperkuat FC Twente dalam lanjutan Eredivisie atau Liga Utama Belanda. Menurut dia, hal itu menjadi bukti nyata dari nasionalismenya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada sebuah video hari ini baru terlihat ketika Mees Hilgers bermain dengan klubnya, tiba-tiba ada yang membawa bendera Merah Putih, lalu dia ambil bendera Merah Putihnya, dia foto. Nah itulah nasionalisme," ujar dia dalam sesi jumpa pers di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September 2024.

"Bahkan, ibunya (Mees Hilgers) masih sering pulang ke Manado melihat yayasan daripada tunanetra yang dibina. Jadi mereka sangat Indonesia, jadi jangan pernah pertanyakan merah putih mereka," kata Erick menambahkan.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan pemain keturunan Mees Hilgers saling berjabat tangan. Sumber Instagram @erickthohir.

Erick tidak mempermasalahkan perbedaan pendapat yang terjadi. Namun, dia menegaskan bahwa langkah naturalisasi diambil sebagai upaya meningkatkan prestasi Timnas Indonesia. Ia juga mengatakan hal itu sudah diatur oleh FIFA dan sejumlah negara besar Eropa, seperti Spanyol dan Italia telah menerapkannya.

"Aturan FIFA menjelaskan setiap negara boleh menaturalisasi semua pemain. Kita bisa lihat tim nasional Belanda itu banyak keturunan Suriname. Pemain tim nasional Prancis juga banyak dari negara tentu koloninya mereka. Tim nasional Spanyol juga pernah menarik Diego Costa dari Brasil, tim nasional Italia pernah juga menarik pemain dari Argentina," tuturnya.

"Kami ingin memfokuskan semua talenta terbaik bangsa Indonesia yang ada di luar negeri untuk memperkuat Timnas Indonesia, yaitu pilihannya yang memiliki darah Indonesia," kata dia menambahkan.

Di samping naturalisasi, Erick menyebut PSSI telah menyiapkan program pembinaan pemain muda mulai kelompok umur U-17, U-20, hingga senior. Untuk memuluskannya, perlu ada kesinambungan antara semua stakholder terkait, termasuk pemerintah Indonesia. "Insyaallah ini akan menjadi percepatan yang bisa baik untuk prestasi olahraga."

Sebelumnya, Anggota Komisi Olahraga DPR RI dari Fraksi Gerindra, Nuroji mengkritik langkah pemerintah dan PSSI yang dianggap terlalu sering melakukan naturalisasi atlet sepak bola untuk memperkuat Timnas Indonesia. Ia menyetujui hal tersebut namun naturalisasi dinilai tidak bisa dilakukan secara terus menerus.

Pilihan Editor: Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

Randy Fauzi Febriansyah

Randy Fauzi Febriansyah

Jurnalis olahraga Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus