Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendukung program naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Terbaru, Prabowo mengeluarkan surat keputusan presiden untuk pemain bertahan FC Copenhagen, Kevin Diks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berterima kasih kepada bapak Pesiden Prabowo Subianto yang terus mendukung timnas sepak bola kita menuju kelas dunia. Pimpinan DPR bahkan juga mempercepat sehingga sangat suportif," ujar Erick usai memantau rumput lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat 8 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PSSI sedang berfokus pada program naturalisasi pemain sepak bola untuk memperkuat Timnas Indonesia untuk sejumlah ajang. Saat ini, Timnas Indonesia berlaga di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan kebijakan naturalisasi pemain tak lepas dari berbagai pihak. Bukan cuma PSSI, DPR, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga punya andil untuk mempermulus prosesnya. “Kami ingin lolos di semua kompetisi karena sudah terlalu lama sepak bola Indonesia tidur,” kata dia.
Ia menilai sejumlah negara di level elite dunia dan Asia menyoroti progres sepak bola Tanah Air. Musababnya, ia menganggap kebijakan naturalisasi pemain keturunan mulai meningkatkan level permainan tim nasioinal. Proses naturalisasi dan memajukan sepak bola Indonesia, kata Erick, berpotensi mengganggu dominasi sejumlah negara-negara kuat Asia.
“Makanya sekarang banyak negara kalau yang mulai merasa sudah tersaing, bersikap aneh-aneh. Tapi saya tekankan ke PSSI dan Timnas Indonesia, enggak boleh menang dengan kecurangan,” ujar Erick.
Mantan pemilik klub Inter Milan itu mencontohkan saat tim asuhan Pelatih Nova Arianto berlaga di sebuah negara, jadwal pertandingan tim level U-17 sama dengan jam pertandingan tim level senior. Ia juga mengklaim adanya laporan mengenai sejumlah hambatan akses saat Timnas Indonesia melakoni laga tandang. “Kami tak boleh seperti itu, ngawur. Kami bertempur di lapangan untuk mencapai target-target. Makanya PSSI tak boleh cepat ngos-ngosan,” kata Erick lagi.
Timnas Indonesia sedang mempersiapkan laga menjamu Jepang pada Jumat, 15 November 2024. Ada juga laga kandang dengan Arab Saudi di stadion berkapasitas 70 ribu orang itu. Erick pun telah meninjau kualitas rumput SUGBK dan mengaku telah menginvestasikan CCTV berjumlah 103 di GBK untuk memastikan keamanan dua pertandingan pekan depan.
Tak berhenti di situ, ia juga telah menargetkan target berat kepada pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Pelatih Timnas U-17 Nova Ariyanto, dan Pelatih Timnas U-20 Indra Sjafri. “Jadi saya enggak membedakan coach STY, coach Nova, pokoknya janjinya waktu itu bawa (timnas ke) Piala Dunia,” kata Erick.