Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Laga final Liga Europa Atalanta vs Bayer Leverkusen yang berlangsung di Stadion Aviva, Dublin, Irlandia, Kamis dinihari WIB, 23 Mei 2024, berakhir dengan skor 3-0, untuk kemenangan La Dea. Ademola Lookman cetak hattrick.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti prediksi kebanyakan, Bayer Leverkusen bermain mendominasi. Tim asuhan Xabi Alonso yang tiba dengan catatan tak terkalahkan dalam 51 pertandingan, unggul dalam penguasaan bola selama babak pertama, hingga 66 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Die Werkself masih kesulitan menciptakan peluang gol. Mereka tercatat hanya empat kali bisa melepaskan tembakan dengan dua di antaranya tepat sasaran.
Di satu sisi, Atalanta mampu mengoptimalkan peluang dengan lebih baik. Mereka bisa melakukan enam tembakan dengan empat tepat sasaran, yang membuat tim asuhan Gian Piero Gasperini unggul 2-0 di babak pertama.
Ademola Lookman mencetak dua gol dalam 26 menit awal pertandingan. Gol pertamanya terjadi saat laga baru memasuki menit ke-12. Lepas dari kawalan Exequiel Palacios, Lookman langsung menyebak bola dari umpan tarik ke tiang jauh yang dikirim Davide Zappacosta ke pojok gawang Matej Kovar.
Lookman menambah keunggulan bagi timnya 14 menit berselang. Setelah mendapatkan bola dan mengecoh Granit Xhaka di depan kotak penalti, dia melepaskan tembakan ke tiang jauh gawang Kovar. Gol ini terjadi berawal dari kesalahan pemain Leverkusen dalam mengoper yang membuat Atalanta mudah memotong bola.
Tertinggal dua gol, Alonso melakukan pergantian pemain. Dia memasukkan penyerang Victor Boniface di awal babak kedua, menggantikan gelandang Josip Stanisic.
Di kubu Atalanta, Gasperini melakukan penyegaran di barisan pertahanan. Dia memasukkan Giorgio Scalvini untuk menggantikan Sead Kolasinac begitu laga dilanjutkan. Berikutnya, gelandang Charles De Katelaere ditarik keluar dan dimasukkan Mario Pasalic menjelang sejam pertandingan.
Selepas 60 menit laga berjalan dan belum mampu membuat gol balasan, Leverkusen kembali melakukan pergantian pemain untuk menambah daya serang. Alonso memasukkan penyerang Adam Hlozek dan gelandang Robert Andrich, dan menarik Alejandro Grimaldo dan Exequiel Palacios.
Namun, upaya untuk bisa mencetak gol masih belum berhasil. Pada menit ke-75, mereka malah kembali kebobolan dari serangan balik. Lookman mencetak gol ketiganya.
Dia bergerak cepat mendekati kotak penalti setelah menerima umpan dari Gianluca Scamacca. Bek Edmond Tapsoba tak bisa menghentikan pergerakannya. Lookman berhasil mengecoh Tapsoba lalu melepaskan tembakannya.
Setelah kebobolan untuk kali ketiga, Leverkusen kembali melakukan pergantian pemain. Gelandang Nathan Tella dan penyerang Patrick Schick dimasukkan, menggantikan Jeremi Frimpong dan Florian Wirtz. Namun, upaya Alonso untuk mengubah keadaan tidak berhasil. Tim asuhannya tetap tak mampu mencetak satu pun gol di laga final ini.
Hasil ini sekaligus menyudahi rekor tak terkalahkan Bayer Leverkusen selama 51 pertandingan di semua kompetisi. Tim asuhan Alonso gagal meraih gelar kedua mereka di Liga Europa, setelah 1987-1988.
Sementara, bagi Atalanta, mereka mencatat sejarah baru dengan berhasil menyabet gelar Liga Europa untuk pertama kalinya.