Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Perang Hamas vs Israel Berdampak Buruk pada Pemain Palestina

Sejak perang Hamas vs Israel, para pemain Palestina tidak berbicara tentang sepak bola, tetapi tentang perang.

17 November 2023 | 15.49 WIB

Pemain Palestina Tamer Seyam berdueld dengan pemain Lebanon Ali Al Haj dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia AFC - Grup I di Stadion Khalid Bin Mohammed, Sharjah, Uni Emirat Arab, 16 November 2023. REUTERS/Rula Rouhana
Perbesar
Pemain Palestina Tamer Seyam berdueld dengan pemain Lebanon Ali Al Haj dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia AFC - Grup I di Stadion Khalid Bin Mohammed, Sharjah, Uni Emirat Arab, 16 November 2023. REUTERS/Rula Rouhana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Hamas vs Israel telah mengganggu persiapan timnas Palestina untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Lebanon pada Kamis, 16 November 2023. Manajer media Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) Ahmed Rajoub mengatakan semuanya berubah setelah konflik Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pertandingan tersebut dimainkan di tempat netral, Stadion Khalid bin Mohammed di Sharjah, Uni Emirat Arab, karena konflik tersebut. Dalam laga itu, Lebanon dan Palestina berbagi angka 0-0.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, pertandingan dijadwalkan dimainkan di Beirut, dan Palestina akan menjadi tuan rumah melawan Australia pada 21 November nanti. Namun serangan balasan Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober memaksa para pejabat sepak bola Palestina untuk mencari tempat baru.

Orang-orang Palestina biasanya mengadakan pertandingan di Stadion Faisal Al-Husseini Al-Ram di Tepi Barat.

“Semua kegiatan olahraga dihentikan sepenuhnya di Palestina, dan tim sepak bola terpaksa pindah ke Yordania. Latihan pertama sesungguhnya untuk tim nasional berlangsung pada Senin lalu di Sharjah,” ujar Rajoub.

“Kami melakukan beberapa sesi latihan di Yordania, dan dengan absennya pemain Gaza, ini tidak cukup untuk mempersiapkan pertandingan ideal di kualifikasi.”

Rajoub menambahkan situasi di Gaza sangat membebani para pemain “Kami tidak bisa membuat para pemain berfokus pada permainan ketika banyak orang terbunuh dan terluka setiap hari sejak konflik dimulai,” katanya.

“Para pemain tidak berbicara tentang sepak bola, tetapi tentang perang, dan ketika mereka berada di dalam kamar atau di dalam bus, mereka buru-buru mengikuti kejadian terkini melalui ponsel mereka untuk memeriksa keluarga, kerabat, dan teman-temannya.”

“Namun kami ingin mengatakan, terlepas dari semua masalah dan periode sulit ini, para pemain pasti ingin menang, tidak peduli betapa sulitnya itu,” turunya menambahkan.

Gelandang Palestina Mohammed Rashid mengatakan tim akan memberikan yang terbaik. “Sangat sulit untuk tetap fokus,” kata dia. “Saya pikir tidak ada pilihan bagi kami untuk, misalnya, menunda pertandingan. Kami harus bermain, jadi inilah alasan kami ada di sini sekarang.

“Kami ingin menunjukkan yang terbaik, dan kami ingin menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa kami adalah manusia, sama seperti negara lain, bahwa kami dapat menggunakan hak kami untuk bebas dan memainkan permainan sepak bola yang indah,” ujar dia menambahkan.

REUTERS

Sapto Yunus

Sapto Yunus

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus