Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pekanbaru - Klub Liga 2 PSPS Riau terancam kena sanksi dari Komisi Disiplin PSSI menyusul kerusuhan yang terjadi saat pertandingan melawan PSMS Medan di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Sabtu, 22 Juni 2019. Wasit sempat menghentikan sementara jalannya pertandingan karena ulah suporter yang melempar kembang api ke lapangan dan melakukan aksi pembakaran di pinggir lapangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manajemen PSPS Riau mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut. Akibatnya dari peristiwa itu, PSPS terancam dikenakan sanksi oleh Komdis PSSI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami dari manajemen PSPS menyesalkan adanya insiden dari pertandingan ini, sangat mengganggu, karena kita tahu regulasinya seperti apa. Semua orang yang paham bola pasti tahu, bagaimana flare ini, sekarang untuk sanksi kami menunggu keputusan Komdis," kata Teza Taufik, seusai laga, Sabtu, 22 Juni 2019.
Manajemen PSPS, kata dia, sangat menyayangkan kerusuhan terjadi saat awal kompetisi baru di mulai. Namun dia mengakui kemarahan suporter merupakan akumulasi dari polemik yang dialami PSPS Riau menjelang kompetisi Liga 2. Sempat tersiar kabar bahwa PSPS Riau akan dijual ke Bontang. "Ini adalah akumulasi dari berita akhir-akhir ini. ada isu mau dijual ke Bontang. Lalu mau dikembalikan (permasalahan) ke Pemerintah Riau namun gubernur belum siap," katanya.
Terkait persoalan finansial yang saat ini membelit PSPS Riau, pihak manajemen sempat menyampaikan keluhan ke Gubernur Riau Syamsuar untuk mencarikan solusi. Namun menjelang kompetisi dimulai belum ada jawaban dari gubernur.
"Dari pertemuan orang yang dipercaya bahwa saat surat (diajukan) itu masuk, gubernur dan wakil gubernur tidak ada di tempat. Jadi belum memberikan jawaban. Dari pada terjadi kekosongkan manajemen, jadi kami memutuskan manajemen lama harus balik lagi demi bisa jalannya PSPS hari ini. Kami manajemen yang lama masih berjalan dengan kerjanya agar PSPS bisa bermain seperti hari ini," jelasnya.
Laga PSPS Riau menjamu PSMS Medan diwarnai rusuh saat memasuki menit ke-75. Saat itu PSPS Riau tertinggal 1-3 dari PSMS Medan. Suporter yang kecewa melempar kembang api ke lapangan, lalu melakukan aksi bakar-bakar dan merusak pagar pembatas. Wasit Suma dari DKI Jakarta terpaksa menghentikan pertandingan sementara.
Petugas pemadam kebakaran dan kepolisian yang berusaha memadamkan api justru mendapat perlawanan dari suporter. Satu polisi terluka akibat insiden tersebut. Pertandingan kembali dilanjutkan saat kondisi sudah kondusif. Laga akhirnya dapat diselesaikan dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim tamu PSMS Medan.
RIYAN NOFITRA