Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Liga 2: Diwarnai Kerusuhan, PSMS Medan Taklukkan Perlawanan PSPS

PSMS Medan mengawali kiprahnya pada Liga 2 2019 dengan memetik kemenangan 3-2 melawan tuan rumah PSPS Riau pada Sabtu, 22 Juni 2019.

23 Juni 2019 | 08.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesepak bola PSMS Medan, Danie Pratama (bawah), berebut bola dengan pemain Persib Bandung, Ezechiel Ndouasel, dalam pertandingan Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat, 9 November 2018. ANTARA/Nyoman Budhiana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Pekanbaru - PSMS Medan mengawali kiprahnya pada Liga 2 2019 dengan hasil positif. Tim yang baru saja turun tahta dari Liga I ini mampu memetik kemenangan 3-2 atas tuan rumah PSPS Riau, di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Sabtu, 22 Juni 2019. Pertandingan sempat dihentikan sementara karena kerusuhan yang dilakukan suporter PSPS Riau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bermain di hadapan pendukungnya, PSPS tampil menyerang sejak peluit babak pertama dibunyikan. Hasilnya, PSPS mampu mencetak gol lebih dulu lewat sundulan Sandi Septian menit ke-12 dengan , memanfaatkan umpan bola mati yang dilepas rekannya, Susilo Irwandoyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tertinggal satu gol, membuat para pemain PSMS Medan meningkatkan serangan. Skor penyeimbang akhirnya terjadi menit 37 lewat gol yang diciptakan Bayu Tri Sanjaya. Kedudukan imbang 1-1 hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, PSMS langsung mengambil inisiatif serangan. Tim berjulukan Ayam Kinantan ini menambah keunggulan lewat gol yang diciptakan pemain tengah Ilham Fathoni menit 49, dengan memanfaatkan kesalahan pemain belakang PSPS Riau Fachri Ruzaman dalam mengantisipasi bola.

Unggul 2-1 tidak membuat anak-anak asuhan Rahman Gurning mengendurkan serangan. PSMS kembali menambah pundi-pundi golnya melalui sontekan Aldino Herdianto menit 73.

Wasit Suma asal DKI Jakarta yang memimpin laga terpaksa menghentikan pertandingan sementara pada menit 75 menyusul kerusuhan yang terjadi di tribun utara dan dilakukan suporter PSPS Riau. Suporter yang kecewa dengan kekalahan melemparkan kembang api dan melakukan aksi bakar-bakaran di tribun penonton, dan pinggir lapangan.

Petugas pemadam kebakaran dan kepolisian yang mencoba memadamkan api mendapat penyerangan dari kelompok suporter PSPS. Satu orang polisi terluka akibat kerusuhan tersebut. Setelah kondisi mulai kondusif, wasit kembali melanjutkan pertandingan. PSPS berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 lewat gol yang diciptakan Dani Marvelous pada masa tambahan waktu 90+3.

Pelatih PSMS Rahman Gurning mengaku pertandingan awal cukup sulit bagi anak-anak asuhnya. Meski akhirnya mampu meraih kemenangan, namun Gurning memuji kerja keras pemain PSPS Riau yang mampu mengejutkan pemainnya pada babak pertama.

"Ini pertandingan pertama kita. Anak-anak masih tegang, karena kita tahu PSPS. Walaupun kita tahu situasi dan kondisinya tapi semangatnya luar biasa. Di awal babak bisa mencuri gol, kita terkejut. Semangatnya kita acungkan jempol kepada PSPS. Tapi, alhamdulillah kita bisa mengatasi dalam situasi tertekan,” katanya.

Pelatih PSPS Bona Elisa Simanjuntak mengatakan secara permainan anak-anak asuhnya justru lebih baik dari PSMS Medan. Hanya saja mereka lengah saat terjadinya gol di awal babak kedua.

“Sebenarnya secara permainan kami lebih baik dari PSMS. Kami lebih banyak menguasai bola. Cuma memang kami lengah di dua gol mereka yang kedua dan ketiga itu, mempengaruhi, tapi saya rasa anak-anak sudah tampil maksimal dan lebih baik,” ujarnya.

Selain mengecewakan dengan kekalahan di awal kompetisi Liga 2, PSPS Riau terancam kena sanksi komisi disiplin PSSI menyusul kerusuhan yang terjadi saat laga berlangsung.

RIYAN NOFITRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus