Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Matthijs de Ligt sudah menegaskan ia akan bertahan di Juventus sebagaimana yang sudah dipesankan Si Nyonya Tua itu kepadanya pada awal penandatangan kontrak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mantan kapten termuda Ajax ini, dalam usia 18 tahun, mengakui ia butuh adaptasi di klub barunya, dari segi pola permainan sampai tipikal pelatihnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Maurizio Sarri dianggap sebagai pelatih Italia paling kontinental. Jadi apakah bintang muda Belanda itu melihat kesamaan antara dia dan pelatih Ajax, Erik ten Hag?
“Ada kesamaan, tentu saja, tapi seorang pelatih Italia selalu berbeda dengan seorang pelatih Belanda. Saya pikir di sini (Italia) lebih diprediksi. Anda tahu bagaimana menerapkan tekanan. Anda tahu bagaimana membangun,” jelas pasangan Virgil van Dijk sebagai bek tengah Belanda ini.
“Di Ajax anda tahu bagaimana melakukan tekanan, tapi dengan bola, anda bisa bermain, apa pun yang anda inginkan.”
“Misalnya di Ajax, jika anda seorang bek, anda akan bertahan, tetapi anda juga akan mencoba mencetak gol.”
“Setelah latihan, di sini (Juventus) adalah tidak mungkin seorang bek akan mencoba menembak. Tapi, itu normal. Bek serang dan penyerang bertahan, semuanya bersama-sama.”
FOOTBALL ITALIA