Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Pecahkan Rekor, Poco-poco Manfaatkan Momentum Asian Games 2018

Kemenpora dan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia menggunakan Asian Games 2018 untuk menggaungkan pemecahan rekor senam poco-poco.

12 Maret 2018 | 16.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) menggunakan Asian Games 2018 untuk menggaungkan pelaksanaan pemecahan rekor dunia senam poco-poco Nusantara. Pemecahan rekor itu akan dilakukan pada Ahad, 5 Agustus 2018, di Jakarta, Palembang, Manado, dan beberapa daerah lain di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, pencetakan rekor dunia senam poco-poco bertujuan mengenalkan aset olahraga tradisional dan senam kreasi asli Indonesia kepada dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Strategi agar senam kreasi bangsa Indonesia lebih dikenal di dunia sekaligus menggunakan momentum Asian Games," ujarnya seusai jumpa pers di Media Center Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senin, 12 Maret 2018, seperti dikutip dari rilis Kementerian.

Isnanta menyebut pengenalan senam poco-poco melalui pemecahan rekor dunia memanfaatkan momentum Asian Games karena saat ini mata Asia sedang tertuju ke Indonesia sebagai tuan rumah. "Jadi Asian Games akan kita maksimalkan untuk mengenalkan senam asli budaya Indonesia," tuturnya.

FOKBI, kata dia, telah memiliki kompetensi dan pengalaman dalam olahraga senam, khususnya poco-poco. Dia menambahkan, pencetakan rekor dunia juga didukung Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga. "FOKBI telah mengkaji dan meneliti bahwa poco-poco layak dikembangkan dari berbagai aspek kesehatan dan sosial. Kami percaya FOKBI dengan pengalamannya mampu dan semoga berhasil," ucapnya.

Pemerintah mendukung gerakan pemecahan rekor ini melalui nota kesepahaman. Nantinya, kata Isnanta, pemerintah memberikan arahan, termasuk pendanaan, dan tetap meminta FOKBI menggali sumber dana lain dari sponsorship untuk mengakomodasi lebih dari 60 ribu peserta.

Poco-poco lahir pada 1999 dan merupakan senam budaya asli Sulawesi Utara. Isnanta berharap senam ini nantinya dapat dikenalkan dan ditampilkan dalam opening ceremony Asian Games di Jakarta. "Kita juga akan memberikan pertunjukan di lokasi-lokasi penting, misalkan di wisma atlet, tetapi akan lebih menghentak jika di opening ceremony Asian Games," katanya.

Ketua FOKBI Sapta Nirwandar mengatakan pencetakan GWR Poco-poco adalah dalam rangka menggemakan Asian Games 2018 di Indonesia. Poco-poco, menurutnya, adalah warisan budaya bangsa yang dicintai masyarakat Indonesia.

"Poco-poco juga telah dikenalkan di berbagai belahan dunia, misalnya di London, Amerika, dan lainnya. Bersama DWP Kemenpora, senam poco-poco telah memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), tetapi kami yakin GWR ini akan kita capai dengan dukungan semua pihak, pemerintah, swasta, komunitas, dan media massa," ujarnya.

JENNY WIRAHADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus