Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lima legenda sepak bola dunia datang ke Indonesia untuk memberikan motivasi kepada para pemain U-16. Mereka adalah Roberto Carlos, Marco Materazzi, Juan Sebastian Veron, Eric Abidal, dan Giorgos Karagounis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir, semuanya hadir dalam acara Future Garuda di Lapangan BRI BRILiaN Stadium, Fatmawati, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023. Eric Abidal menjadi yang pertama menceritakan kisah inspirasionalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan pemain Barcelona asal Prancis itu didiagnosis mengidap tumor yang berkembang menjadi kanker pada 2011. "Ketika melawan Real Madrid pada 2019, saya baru recovery dari penyakit kanker. Tapi saya berjuang kembali dan meyakinkan diri untuk tetap bisa bermain bola."
"Saya hanya bisa kasih satu nasihat, ikuti Allah dan katakan alhamdulillah. Insya Allah, Allah akan membantu kalian. Apa pun mimpi yang dikejar, Tuhan selalu bersama kita," kata Abidal kepada para pemain U-16.
Marco Materazzi juga menjadikan dirinya sebagai contoh bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam upaya mencapai kesuksesan di dunia sepak bola. Pemain yang pernah membela Inter Milan dan Everton itu baru memulai karier profesional pada umur 20-23 tahun.
Dengan semangat pantang menyerah yang dimilikinya, Materazzi akhirnya bisa mencapai puncak kejayaan dalam kariernya kala menjuarai Piala Dunia 2006 bersama Italia. Ia pun membagikan dua tip sukses menjadi pesepak bola.
"Pertama, kalian harus tidur dengan bola," ucapnya. "Pelatih juga harus mengingatkan (pemain) untuk jangan terlalu banyak berlari saat ada di lapangan. Ibarat pepatah terlalu banyak air, tanaman bisa layu."
Lebih lanjut, dua pemain asal Amerika Latin, Roberto Carlos (Argentina) dan Juan Sebastian Veron (Argentina) mempunyai latar belakang serupa, yakni berasal dari keluarga miskin. Namun, kondisi itu tidak menghalangi keduanya untuk menggapai mimpi sebagai pesepak bola sukses.
Carlos mengungkapkan awal kariernya tidak dilalui dengan mudah. Namun, langkah demi langkah dia jalani tanpa menyerah hingga akhirnya sukses menjadi salah satu bek kiri terbaik yang pernah ada di dunia pada masanya.
"Saya datang dari desa kecil dan saya memulai karier melalui jalan yang sulit. Saya step by step menemukan mampu menggapai puncak karier dan momen terbaik saya adalah ketika memenangi Piala Dunia 2002 bersama Brasil," ungkapnya.
Selanjutnya, Veron dan menumbuhkan rasa cinta pada sepak bola...
Di sisi lain, Veron mengingatkan para pemain U-16 untuk mulai menumbuhkan rasa cinta pada sepak bola karena secara tidak sadar itu bakal mempengaruhi kepercayaan diri. "Saya hanya berusaha mewujudkan mimpi saya."
"Yang paling penting adalah percaya pada segala yang dijalani. Rasakan cinta pada sepak bola dan kejar mimpi setinggi yang bisa digapai," tutur mantan pemain Manchester United itu.
Adapun Karagounis yang menjadi bagian dari skuad juara Euro 2004 Yunani berpesan kepada para pemain U-16 Indonesia agar memanfaatkan setiap waktu yang ada dan menuruti apa kata orang tua. Menurut dia hal itu merupakan dasar yang harus dimiliki pesepak bola sukses.
"Kalian harus memanfaatkan setiap waktu dan menghadapi situasi sulit karena sepak bola lebih banyak menghadirkan masa sulit ketimbang masa indah," ucapnya. "Harus tetap percaya pada cita-cita dan semangat kepada sepak bola serta turuti kata pelatih dan orang tua."
Sebanyak 56 pemain U-16 yang hadir dalam acara tersebut sedang menjalani seleksi untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut selama beberapa bulan di Aspire Academy di Doha, Qatar. Ini merupakan salah satu program pembinaan pemain muda yang dibuat PSSI dalam masa kepemimpinan Erick Thohir.
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.