Puasa Menjelang Laga Sesungguhnya

Untung saja Piala Dunia, yang digelar di Rusia, dimulai bersamaan dengan perayaan Idul Fitri pada 14 Juni. Hanya pemain muslim yang akan berpartisipasi dalam turnamen empat tahunan ini yang harus berlatih dan menjalani laga uji coba saat Ramadan. Mesir akan menjalani laga perdana dalam Piala Dunia melawan Uruguay pada 15 Juni nanti.

Ada tujuh negara dengan mayoritas penduduk muslim dalam Piala Dunia kali ini, yaitu Arab Saudi, Tunisia, Maroko, Senegal, Mesir, Iran, dan Nigeria. Ada pula skuad tim nasional lain yang dihuni sejumlah pemain muslim, seperti Jerman, Prancis, dan Belgia.

Urusan puasa selama Ramadan memang menjadi tantangan bagi para pemain muslim saat menjalani pertandingan dan kompetisi. Mereka harus tetap berlatih saat pola makan berubah drastis. Di Timur Tengah, kompetisi akan disesuaikan dengan Ramadan sehingga tidak mengganggu pemain.

Di Eropa, jadwal kompetisi ajek setiap tahun. Urusan puasa tersebut sempat menimbulkan dilema bagi para pelatih klub Eropa yang tak ingin performa pemain andalan mereka merosot dan mempengaruhi tim. Namun para pemain muslim papan atas, seperti Mohamed Salah, Karim Benzema, Mesut Oezil, dan Samir Nasri, membuktikan kemampuan mereka tak menurun meski berpuasa.

Salah bahkan dikenal sangat menaati aturan dan jadwal puasa ketika Ramadan. Darcy Norman, pelatih kebugaran yang menangani Salah ketika masih di AS Roma pada 2015-2017, mengatakan pemain itu selalu berusaha agar puasanya utuh. "Dia menaati aturan dengan detail sekali," ucap Norman seperti ditulis ESPN. "Keputusannya harus dihormati. Dia selalu menjaga kondisinya."

Tapi ada kalanya pemain muslim tidak berpuasa ketika harus membela timnya menjalani pertandingan yang ketat. Saat rekan-rekan satu timnya di Mesir bersiap melakoni laga Piala Dunia, pada 27 Mei lalu, Salah harus membela Liverpool di final Liga Champions Eropa menghadapi Real Madrid. Salah tidak berpuasa ketika menjalani pertandingan itu. "Dia kembali berpuasa setelahnya," tutur fisioterapis Liverpool, Ruben Pons, seperti ditulis ESPN.

Manajer Liverpool Juergen Klopp sempat terkejut ketika mengetahui Salah menghentikan puasanya menjelang laga melawan Real Madrid. Namun Klopp menyatakan hal itu adalah keputusan pribadi Salah. "Selama ini, ketika berlatih, dia selalu bersemangat meski berpuasa. Tapi urusan agama adalah soal privasi dan aku memahami keputusannya," ujar Klopp.

Ketika menjalani laga final Liga Champions itu, Salah mengalami cedera bahu serius saat berebut bola dengan pemain Madrid, Sergio Ramos. Salah mengakhiri pertandingan lebih awal pada menit ke-30 akibat cedera tersebut. Cedera ini juga berdampak serius bagi tim Mesir. Salah harus absen saat Mesir melawan Kolombia, juga dalam uji coba terakhir menghadapi Belgia pada Rabu mendatang.

Karena cedera itu, Salah sempat diragukan bisa tampil di Rusia. Namun tim dokter menyebutkan Salah bakal absen tak lebih dari tiga minggu. Absennya Salah sempat membuat Mesir resah, tapi Cuper menyatakan akan mengatasi masalah tersebut. "Kami harus menang dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya," katanya.

Selain skuad Mesir, para pemain Tunisia memutuskan tetap berpuasa saat berlatih dan bertanding. Toh, mereka memiliki trik agar puasa tak jebol. Dalam pertandingan uji coba melawan Portugal pada 28 Mei lalu, ketika tiba waktu berbuka puasa dan kebetulan laga tengah dihentikan karena kiper mereka cedera, para pemain Tunisia langsung menuju pinggir lapangan. Mereka menyesap air dan melahap kurma untuk membantu meningkatkan kadar gula darah yang merosot. Kendati pemainnya berpuasa, Tunisia bisa bermain imbang 2-2 melawan Portugal.

Mouez Hassen, penjaga gawang Tunisia, juga cedera menjelang waktu berbuka saat timnya menghadapi Turki pada 2 Juni lalu. Ia terjatuh setelah berbenturan dengan pemain Turki saat menghalau bola. Saat kiper yang juga bermain di klub Nice, Prancis, itu dikerubungi paramedis, teman-teman satu timnya menyambar minuman dan kurma yang disiapkan tim medis. Pertandingan ini juga berakhir dengan skor 2-2.

Dua kali peristiwa cedera yang menimpa Hassen ini menjadi banyolan di media sosial karena dianggap trik semata agar tim Tunisia bisa berbuka puasa. Chaker Alhandhur, pemain asal Kepulauan Komoro yang juga bermain di Prancis, sempat menggoda Hassen di Twitter karena cederanya itu. Melalui akun pribadinya, Hassen memberi jawaban. "Aku cedera, kawan. Ha-ha-ha."

Menurut Direktur Asosiasi Pemain Sepak Bola Muslim, Islam Momani, Ramadan adalah tantangan besar bagi para atlet muslim karena pekerjaan mereka menuntut fisik yang prima setiap saat. Meski demikian, kesiapan mental dan spiritual bisa memotivasi para pemain muslim dalam menjalankan ibadah puasa. "Mereka bisa lebih berfokus menjalani puasa dan mengatasi tantangan fisik," katanya seperti ditulis Bleacher Report, Senin lalu.

Nathan Ellington, pemain muslim yang pernah membela klub Liga Primer Inggris, Wigan Athletic, menyebutkan menjalani pertandingan sembari berpuasa bukanlah hal yang sulit. "Banyak orang yang salah kaprah dan menyebut pemain muslim yang berpuasa menyiksa diri sendiri," ucap Ellington. "Padahal puasa membantu kami menyingkirkan kebiasaan-kebiasaan buruk."

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan berpuasa bisa membantu tim nasional meraih sukses. Para pemain diminta tetap serius berlatih meski tengah berpuasa. "Ramadan juga menjadi sarana latihan, termasuk untuk melatih kesabaran dan daya tahan," tutur Rouhani ketika bertemu dengan para pemain tim Iran di Teheran, Mei lalu.

Menurut Darcy Norman, para pemain muslim profesional sudah memiliki cara untuk menjaga kondisi fisik selama bulan puasa. Mohamed Salah, bagi Norman, adalah contoh pemain dengan etos kerja terbaik. "Tak ada yang bisa menggoyahkannya. Dia sangat profesional, juga ramah," katanya.

Gabriel Wahyu Titiyoga