Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan 0-3 pada laga Real Valladolid vs Barcelona dianggap membuktikan satu hal. Lionel Messi cs bisa tampil lebih baik tanpa Antoine Griezmann dan Philippe Coutinho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Griezmann dan Coutinho memang tak diturunkan oleh Pelatih Ronald Koeman pada laga itu. Coutinho baru masuk ke lapangan pada menit ke-81 untuk menggantikan Pedri sementara Griezmann duduk manis di bangku cadangan sepanjang pertandingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ronald Koeman memilih memainkan Pedri ketimbang Coutinho sebagai gelandang serang timnya. Sementara posisi Griezmann digantikan oleh Messi dengan Martin Braithwaite diplot sebagai ujung tombak.
Perubahan di lini serang Barcelona itu dianggap sukses membuat mereka tampil lebih tajam. Pedri mendapatkan pujian karena sukses menjalin komunikasi yang baik dengan Lionel Messi.
Buktinya adalah satu umpan yang dilepaskan pemain berusia 18 tahun itu kepada Messi. Dia memberikan umpan dengan tumit tanpa melihat dimana Messi berada.
Pedri dianggap seperti sudah sangat memahami kemana Messi akan bergerak. Barcelona juga dianggap bermain lebih cair karena Pedri bisa memahami karakter Messi, tidak seperti Antoine Griezmann dan Philippe Coutinho.
"Hanya dalam beberapa bulan, Pedri menjadi starter yang tepat dan rekan setim terbaik Leo Messi. Dengan Pedri, permainan Barcelona berbeda karena Messi tahu dia bisa mendukungnya dan bahkan memberikan umpan yang mustahil seperti itu," tulis media Spanyol Sport.
"Perubahan sistem memungkinkan mereka untuk bekerja sama tanpa adanya Griezmann dan Coutinho. Barcelona jauh lebih baik dalam menyerang."
Bukan kali ini saja sebenarnya Pedri mendapat pujian. Pada laga kontra Real Sociedad, dia juga dianggap bermain apik menggantikan peran Philippe Coutinho.
Koeman sebenarnya sudah mencoba memainkan Pedri dan Coutinho plus Griezmann bersama pada laga kontra Valencia. Sayangnya strategi itu tampak kurang berhasil karena Barcelona dipaksa bermain imbang 2-2 di kandang sendiri, Stadion Camp Nou.
Satu hal lain yang menjadi sorotan dari kemenangan Barcelona atas Real Valladolid adalah perubahan di lini belakang yang dilakukan Ronald Koeman. Dia memilih menggunakan tiga bek tengah dengan mendorong Jordi Alba dan Sergino Dest sedikit lebih ke depan.
Dengan begitu, Barcelona dianggap lebih memiliki keseimbangan saat bertahan maupun menyerang. Alba dan Dest menjadi lebih leluasa membantu lini serang Barcelona saat mereka menguasai bola.
Mereka juga tak perlu terlalu khawatir dengan serangan balik cepat lawan karena Koeman menempatkan dua gelandang bertahan, Frenkie de Jong dan Miralem Pjanic, di depan jantung pertahanan timnya.
Dengan suksesnya skema permainan baru Barcelona itu, bisa jadi posisi Philippe Coutinho dan Antoine Griezmann kini terancam. Apalagi rumor soal bakal dijualnya Coutinho pada bursa transfer Januari mendatang telah merebak sejak sepekan terakhir.
Akan tetapi skema permainan tersebut masih harus diuji oleh lawan yang lebih kuat. Pasalnya Real Valladolid merupakan salah satu tim terlemah di Liga Spanyol saat ini dengan menduduki zona degradasi karena baru meraih 14 angka dari 15 laga.
Barcelona sendiri masih membutuhkan banyak angka untuk mengejar ketertinggalan di klasemen Liga Spanyol. Mereka saat ini masih duduk di posisi kelima dengan perolehan 24 angka dari 14 laga, terpaut delapan angka dari Atletico Madrid yang berada di puncak dan baru bermain 13 kali.
MARCA| SPORT