Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juventus membutuhkan hasil positif setelah kekalahan 3-0 dari AC Milan untuk menjaga harapan tampil di Liga Champions musim depan. Namun, itu tidak berjalan semulus perencanaan ketika menghadapi Sassuolo. Mendapatkan hukuman penalti di awal pertandingan, Gianluigi Buffon menyelamatkan Si Nyonya Tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyelamatan itu memungkinkan Juve untuk memimpin dan menang 3-1 melalui gol Adrien Rabiot, Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala. "Kami bisa beristirahat sekarang dan kemudian terjun lebih dulu ke dua game berikutnya," kata Pirlo dikutip dari Football Italia, Kamis, 13 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak mudah untuk kembali ke jalur setelah kekalahan itu dan terutama melawan Sassuolo. Kami mempersiapkannya, menunggu Sassuolo yang bermain sangat ketat untuk menghentikan mereka. Kami ingin memenangkannya kembali dan segera melakukan serangan balik. Sassuolo mendorong begitu banyak pemain ke depan, mereka meninggalkan celah di belakang," ujar Pirlo.
Dalam pertandingan itu, Pirlo menggunakan bek sayap seperti Federico Chiesa dan Dejan Kulusevski untuk melakukan serangan balik. "Juara dalam sepak bola adalah orang-orang yang membuat perbedaan, dan kami memiliki banyak dari mereka dan membuat dampak besar. Tidak mudah bagi kami tapi kami akan berjuang sampai akhir."
AC Milan dan Atalanta juga menang di pekan ke-36 Liga Italia Serie A. Jika kedua tim menang di akhir pekan, maka keduanya akan finis di empat besar. Alhasil satu tempat untuk Liga Champions musim depan akan menjadi rebutan Juventus dan Napoli.
“Kami sadar bahwa takdir kami sudah tidak ada lagi di tangan kami, tapi tidak ada gunanya menyesal sekarang. Ada banyak momen selama musim ini, dari mengendur di lini pertahanan dan tidak 100 persen berkonsentrasi. Mungkin kami berpikir bahwa hanya mengenakan seragam Juve sudah cukup untuk menjamin kemenangan. Sayangnya, itu bukan masalahnya."
Menurut Andrea Pirlo, “Dalam sepak bola modern, Anda harus menghadapi setiap tim dengan mentalitas dan keinginan yang sama. Kami harus menyadari bahwa kami harus menderita, memiliki disiplin, dan persatuan di antara semua pemain. Namun, kami terlalu sering kami membuat kesalahan dan mempersulit diri kami sendiri."
Ia mencontohkan hukuman penalti yang didapatkan timnya berawal dari kesalahan individu pemainnya. Beruntung, Juventus memiliki Buffon, yang akan meninggalkan klub asal Turin pada akhir musim. Namun, Andrea Pirlo tidak kaget. “Kami sudah mengetahui hal ini selama berbulan-bulan, jadi itu tidak terjadi secara tiba-tiba.”