Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Timnas Jerman Tersingkir dari Babak Awal Piala Dunia 2022, Muller: Ini Sangat Pahit

Timnas Jerman gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 meski menang atas Kosta Rika.

2 Desember 2022 | 05.03 WIB

Para pemain Jerman terlihat sedih setelah pertandingan karena Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 2 Desember 2022. REUTERS/Molly Darlington
material-symbols:fullscreenPerbesar
Para pemain Jerman terlihat sedih setelah pertandingan karena Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 2 Desember 2022. REUTERS/Molly Darlington

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Jerman gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Ini jadi kegagalan kedua yang mereka alami secara beruntun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mereka hanya finis ketiga meski memenangi laga terakhir Grup E melawan Kosta Rika dengan skor 4-2 pada Jumat dinihari WIB. Tim Panser mengemas 4 poin, di bawah Jepang (6) yang mengalahkan Spanyol (4) dengan skor 2-1. Meski kalah, Spanyol tetap lolos berkat keunggulan selisih gol dari Jerman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gol Jerman dalam laga ini diciptakan oleh Serge Gnabry pada menit ke-10, Kai Havertz pada menit 73 dan 85, serta dan Niclas Fullkrug dalam menit ke-89. Sedangkan dua gol Kosta Rika dibuat oleh Yeltsin Tejeda pada menit 58 dan Juan Pablo Vargas pada menit 70, demikian catatan FIFA.

Reaksi Thomas Muller

Striker Timnas Jerman Thomas Muller menyebut kegagalan timnya dengan frase "benar-benar bencana." "Ini sangat pahit bagi kami karena hasil ini (kemenangan) seharusnya cukup," kata Muller dikutip AFP. "Ini adalah perasaan ketidakberdayaan."

Muller menjadi bagian skuad Jerman yang meraih trofi Piala Dunia 2014 dan juga membela negaranya saat tersisih dari fase yang sama empat tahun lalu di Rusia.

Jalannya Pertandingan

Timnas Jerman, yang memasang empat pemain serang, langsung bermain agresif dan menekan lini pertahanan Kosta Rika sejak sepak mula. Beberapa kali kiper Keylor Navas dipaksa melakukan penyelamatan sebelum Jerman membuka keunggulan pada menit ke-10 ketika sundulan Serge Gnabry usai menerima umpan silang dari David Raum, menggetarkan gawang Kosta Rika.

Baca Juga: Ronaldo Diragukan Akan Bisa Tampil di Laga Portugal vs Korea Selatan

Mengobrak-abrik pertahanan lawan, Gnabry nyaris menggandakan keunggulan Jerman pada menit ke-40 namun tembakannya dari dalam kotak masih melebar tipis dari mistar.

Saat Jerman terlalu nyaman menyerang dengan 11 kali percobaan yang empat di antaranya mengarah ke gawang, Kosta Rika mendapat satu-satunya peluang pada paruh pertama ketika dua bek Jerman gagal mengamankan bola serangan balik dan membuka jalan bagi Keysher Fuller.

Penyelamatan gemilang Manuel Neuer menggagalkan upaya tim Amerika Tengah itu dalam membuat gol penyeimbang tiga menit jelang turun minum.

Sepuluh menit memasuki paruh kedua, penonton di Stadion Al Bayt dibuat terpana dengan tampilan klasemen di layar ketika dalam pertandingan lain Grup E, Jepang memimpin perolehan poin saat unggul 2-1 atas Spanyol, menempatkan Jerman ke peringkat tiga dan Kosta Rika di dasar klasemen.

Tak lama berselang, skuad Hansi Flick menemui mimpi buruknya menyusul gol kejutan dari Kosta Rika.

Kendal Waston berlari ke tengah kotak untuk menyundul bola ke arah Neuer. Sang kiper gagal mengamankan bola, sebelum Yeltsin Tejeda Valverde menyambar bola rebound ke gawang untuk mengirim Jerman ke dasar klasemen.

Jerman, yang mengusung misi wajib menang besar, berupaya membalas lewat upaya Musiala yang merangsek dari sisi kiri sebelum melancarkan tembakan jarak jauh yang masih membentur mistar.

Flick menarik Thomas Muller untuk memberi kesempatan Kai Havertz dan Mario Gotze menggantikan David Raum, serta Niclas Fullkrug menggantikan Ilkay Gundogan demi menambah daya gedor.

Namun, Kosta Rika mewujudkan hal dianggap mustahil ketika mereka membalikkan keadaan dengan mencetak gol kedua lewat tendangan bebas yang disambut eksekusi cemerlang Juan Pablo Vargas pada menit ke-70.

Selebrasi Kosta Rika berlangsung singkat karena tiga menit berselang, Havertz memberikan kontribusinya setelah menerima assist dari Fullkrug dan berhadapan satu lawan satu dengan Navas di kotak sebelum mencungkil bola melewati sang kiper untuk menyamakan kedudukan bagi Jerman.

Jerman mendapatkan peluang emas untuk kembali unggul, namun lagi-lagi Navas menjadi penghalang mereka dengan melakukan penyelamatan gemilang terhadap tembakan Fullkrug dari depan gawang setelah menerima umpan silang.

Keputusan Flick memasukkan Havertz terbukti tepat karena striker Chelsea itu menjadi pahlawan untuk mengubah keadaan setelah menerima umpan silang Gnabry dari sisi kanan yang ia sambar dengan mudah ke gawang Navas untuk membawa Jerman kembali unggul dengan skor 3-2 lima menit jelang bubaran.

Jerman semakin menjadi-jadi dan pada menit 90 Fullkrug mencetak gol keempat bagi tim Panser, meski sempat ditinjau olah VAR karena terindikasi offside.

Meski demikian, Jerman masih membutuhkan bantuan luar yaitu berharap Spanyol mengalahkan Jepang agar dapat lolos ke babak gugur karena dua raksasa Eropa itu sama-sama mengantongi empat poin, dengan Spanyol unggul selisih gol

Havertz nyaris membuat hattrick dari jarak dekat sebelum Navas kembali menjadi benteng gawang Kosta Rika pada masa injury time.

Terhitung sebanyak 32 kali Jerman melakukan upaya tembakan, dibanding delapan yang diciptakan Kosta Rika di pertandingan Piala Dunia putra yang dipimpin pertama kalinya oleh wasit perempuan Stephanie Frappart asal Prancis itu.

Tambahan waktu 10 menit seakan sia-sia karena di pertandingan lain, Jepang telah menyegel kemenangan 2-1 atas Spanyol, yang berarti Jerman harus berkemas begitu pula Kosta Rika, yang menghuni dasar klasemen menyusul satu kemenangan dan dua kekalahan di Qatar.

Baca Juga: Rekap Hasil dan Klasemen Piala Dunia 2022: Jepang dan Maroko Juara Grup, Spanyol Lolos, Jerman dan Belgia Kandas

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus