Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Cara 3 Diva Tetap Populer di Panggung Musik Indonesia

3 Diva aktif sejak dibentuk pada 2006. Bagaimana cara Ruth Sahanaya, Titi DJ, dan Kris Dayanti menjaga popularitas?

3 Februari 2025 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Titi DJ (kiri), Kris Dayanti dan Ruth Sahanaya di Gelora Bung Karno, Jakarta, 17 Januari 2025. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • 3 Diva tetap aktif sejak dibentuk pada 2006 lewat konser di Jakarta pada pertengahan Januari 2025.

  • Mereka terdiri atas Ruth Sahanaya, Titi DJ, dan Kris Dayanti, yang lebih dikenal sebagai penyanyi solo sejak 1980-an.

  • 3 Diva menjaga eksistensi dengan menggandeng penyanyi generasi baru.

SEKELOMPOK penari berjalan perlahan dari dua sisi panggung bertingkat. Dengan tubuh terselimuti kain putih, hanya terlihat kaki-kaki mereka. Sampai di lantai dua, mereka membuka selubung kain tersebut dan menghadirkan enam bintang utama konser tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada Super Girls yang terdiri atas Lyodra Ginting, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya di satu sisi panggung. Sedangkan di sisi lain, ada 3 Diva, yaitu Ruth Sahanaya, Titi DJ, dan Kris Dayanti. Keenam penyanyi itu mengenakan pakaian gemerlap bernuansa merah. Secara medley, mereka membawakan lagu andalan masing-masing, termasuk Mahadaya Cinta, Kupu-kupu, Astaga, dan Ekspresi. Konser bertajuk Super Diva itu berlangsung pada 17 Januari 2025, setelah diundur dari Sabtu, 2 November 2024, di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keenam biduan itu tidak melulu tampil bersama menyanyikan total 44 lagu dalam konser berdurasi 2,5 jam tersebut. Terkadang 3 Diva menyanyikan lagu dalam satu panggung, kadang Lyodra dan kawan-kawan. Pada waktu lain, ada kolaborasi antara solois 3 Diva dan solois Super Girls. Misalnya saat Ziva bernyanyi bersama Ruth Sahanaya, Tiara bersama Titi DJ, dan Kris Dayanti menggaet Lyodra.

Dari atas panggung, Titi DJ bercerita bahwa komposer Erwin Gutawa yang mencetuskan ide menggabungkan Ruth Sahanaya, Titi DJ, dan Kris Dayanti pada 2006. Padahal ketiganya sudah memiliki karier yang berkibar tinggi sebagai penyanyi solo. Mereka pun menggelar konser perdana di Jakarta Convention Center. "Kami merasakan 19 tahun setelah malam itu. Waktu yang sangat panjang," kata Titi DJ.

Konser spektakuler Super Diva, di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, 17 Januari 2025. TEMPO/Imam Sukamto

Kris Dayanti mengatakan mereka memang solois. "Tapi kami selalu siap tampil bertiga dengan 3 Diva. Hari ini kami tampil berenam, bersama Super Girls," kata Kris Dayanti. Ini adalah konser kedua 3 Diva di luar sejumlah penampilan di panggung festival.

Pengamat musik David Tarigan mengatakan 3 Diva terus mendapatkan tempat di hati pencinta musik Indonesia sebagai solois. "Karakter mereka kuat-kuat, tapi saat disatukan terlihat berhasil dan luar biasa," katanya.

Menurut David, 3 Diva memiliki penggemar di lintas generasi. Mulai dari mereka yang mengenal para biduan itu pada era 1980-an sampai generasi milenial dan generasi Z. David menyaksikannya saat mereka manggung di Synchronize Fest--festival musik tahunan lintas genre. "3 Diva pernah tampil baik secara grup maupun sebagai penyanyi solo. Banyak penggemar yang menunggu mereka," kata David, yang juga Artist & Repertoire Synchronize Fest.

Senada, pengamat musik Aldo Sianturi mengatakan pesona Titi DJ, Kris Dayanti, dan Ruth Sahanaya tak pernah redup. "Mereka bukan lagi penguasa tren pop, tapi tetap memiliki keunggulan vokal, performa panggung, dan daya tarik yang tak tergantikan, sehingga berevolusi menjadi ikon musik yang dihormati," ujarnya. "Mereka bersinar dari simbol kualitas, bukan sekadar viralitas."

Menurut Aldo, menggaet musikus muda dalam konser 3 Diva merupakan strategi tepat untuk menjaga relevansi para artis senior itu. "Bukan cuma meningkatkan pamor, tapi juga menciptakan jembatan antar-generasi, memperkuat warisan musikal, dan membuktikan bahwa mereka tetap menjadi standar emas dalam industri musik Indonesia," tuturnya.

David sependapat soal cara 3 Diva menjaga eksistensi. Dia menambahkan, upaya ini tidak semua mudah. "Yang paling gampang, ya, ikut aktif di media sosial seperti TikTok. Namun tidak mudah. Tidak semua artis lama berhasil eksis di media sosial," katanya.

Aldo mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan musikus senior agar bisa tetap relevan di industri musik Indonesia. Bisa dengan merilis ulang lagu dengan aransemen modern, aktif di dunia digital, menggelar konser dengan tema segar, dan membimbing generasi baru. Dia menyebutkan Madonna dan Celine Dion sebagai contoh di luar negeri. "Mereka tetap eksis karena berevolusi tanpa kehilangan identitas," kata Aldo.

Penyanyi Ruth Sahanaya, di Jakarta, 26 Juni 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

3 Diva telah menjalaninya. Kris Dayanti, misalnya, mengaransemen ulang lagu Mencintaimu dan Ku Tak Sanggup dengan menggaet komposer Erwin Gutawa pada 2023. Sang Dewi-nya Titi DJ pun dibawakan kembali oleh juniornya, Lyodra. Titi dan Lyodra kerap tampil bersama menyanyikan lagu tersebut. Yang terbaru, Memori yang pertama kali dipopulerkan Ruth Sahanaya pada 1986 dibawakan ulang oleh pemenang Indonesian Idol, Salma Salsabil, pada Januari 2025.

Hasilnya adalah variasi kelompok usia penggemar. Menurut pantauan Tempo, para penikmat konser Super Diva datang dari berbagai generasi. Ada yang terlihat berumur, ada pula anak-anak muda. Infra Rani Setya, 33 tahun, di antaranya. Dia terpukau melihat kolaborasi para biduan itu di panggung. "Saat di-blend antara 3 Diva dan Gen Z, justru jadi hal baru yang segar," ucapnya.

Rani menilai 3 Diva tidak akan tenggelam oleh zaman. Lagu-lagu hit mereka akan terus terngiang oleh semua generasi. "Mereka bakal jadi legenda," kata Rani.

Penonton lain, Pristi Sukmasetya, 30 tahun, menilai 3 Diva terus memberikan pengalaman konser yang mengesankan. Bahkan, dia melanjutkan, Titi DJ cs dia anggap tampil lebih ketimbang Lyodra dkk. Saat kolaborasi antara Titi DJ dan Tiara Andini, misalnya, vokal Titi DJ sangat kuat dan bulat serta menutupi suara Tiara. "Terlihat 3 Diva lebih kuat secara kualitas karena pengalaman mereka sudah puluhan tahun," ujar Pristi.

Dari panggung, Titi DJ berterima kasih kepada semua orang yang mendukung 3 Diva terus ada sejak konser perdana pada 2006. Kris Dayanti dan Ruth Sahanaya turut menceritakan bagaimana para penggemar menjadi motivasi besar dalam perjalanan karier mereka. Tanpa dukungan tersebut, mereka melanjutkan, 3 Diva tak mungkin bertahan hingga 19 tahun.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mitra Tarigan

Mitra Tarigan

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro serta John Doherty Asia Pacific Journalism Internships Program di Melbourne, Australia, pada 2019. Saat ini fokus menulis isu kesehatan dan gaya hidup serta humaniora

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus