Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Mengenang KH Zainuddin MZ yang Berpulang 13 Tahun Lalu, Sosok Dai yang Pernah Terjun Politik

Udin nama panggilan keluarga Zainuddin MZ kepadanya, suka naik ke atas meja untuk berpidato di depan tamu yang berkunjung ke rumah kakeknya

6 Juli 2024 | 01.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 5 Juli 2011 KH Zainuddin MZ meninggal. Ia merupakan salah seorang ulama dan pendakwah kondang yang dikenal sebagai "Dai Sejuta Umat."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosok KH Zainuddin MZ 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zainuddin Muhammad Zein atau KH Zainuddin MZ lahir di Jakarta pada 2 Maret 1952. Dikutip dari laman Kemenag.go.id, ia merupakan anak tunggal pasangan Turmudzi dan Zainabun dari keluarga Betawi asli. 

Sejak kecil Zainuddin memang sudah nampak mahir berpidato. Udin nama panggilan keluarganya-suka naik ke atas meja untuk berpidato di depan tamu yang berkunjung ke rumah kakeknya. 

Kepiawaiannya berpidato itu tersalurkan ketika mulai masuk Madrasah Tsanawiyah hingga tamat Aliyah di Darul Maarif, Jakarta. Di sekolah ini ia belajar pidato dalam forum Talimul Muhadharah (belajar berpidato). 

Kebiasaannya membanyol dan mendongeng terus berkembang. Setiap kali tampil, ia memukau teman-temannya. Kemampuannya itu terus terasah, berbarengan permintaan ceramah yang terus mengalir. 

Zainuddin kemudian menempuh pendidikan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah dan berhasil mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Ia seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang populer melalui ceramah-ceramahnya di televisi. 

Julukannya adalah `Dai Sejuta Umat` karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia memiliki kemampuan retorika luar biasa. Ceramah-ceramahnya yang menarik dan mudah dipahami, Ia juga pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Bintang Reformasi.

Namun, pada 5 Juli 2011, KH Zainuddin MZ meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina Pusat, Jakarta pada sekitar pukul 10.00 WIB. Dikutip dari Antara, ia  meninggal karena serangan jantung. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan jutaan umat Islam yang telah merasakan manfaat dari ceramah dan dakwahnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus