Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENYANYI beken 1970-an, Aida Mustafa, 32, beralih profesi setelah tak lagi laris di panggung. Ia menjadl "tukang kredit" busana mewah, khusus dari Jepang. Menjelang Natal dan acara tutup tahun kali ini, menurut Aida, banyak artis dan ibu-ibu pejabat memesan mode terakhir. "Yang membeli umumnya teman-teman, dan semua kontak dilakukan lewat telepon," kata Aida, yang muncul pada acara pernikahan putri pejabat teras Pertamina, M.A. Warga Dalem, pekan lalu. Untuk memenuhi permintaan langganannya, Aida, janda beranak satu ini, setiap dua bulan sekali terbang ke Tokyo. Kenapa tidak membuka butik? "Wah repot menanganinya," kata Aida yang merasa sudah cukup direpotkan oleh anaknya, Tina, 7, buah perkawinannya dengan Herdadi Winanda Achya. Tina, yang duduk di bangku SD Belamius, Jalan Lombok, Jakarta Pusat, selalu minta diantar jemput ibunya. Suka duka sebagai "tukang kredit", menurut Aida, terutama ketika menagih bayaran. "Banyak yang main tembak suka mengulur-ulur pembayarannya," kata Aida, yang sudah lima tahun lebih menanda ini, tanpa mau menyebut nama langganannya. Ia juga menolak menyebutkan penghasilannya, begitu pula harga baju buatan Jepang ltu. "Takut dluber petugas pajak," kilah Aida.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo