Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Berurusan Dengan Herman Sarens

Urusan Boy Bolang dengan KTI & Brigjen TNI Herman Sarens Soediro belum beres. kini bersiap-siap menghadapi musyawarah dengan pihak-pihak tersebut dan membatalkan tuntutannya di pengadilan.

3 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PROMOTOR (yang tersisihkan) Boy Bolang, sampai sekarang belum mencukur kumisnya -- yang ia biarkan tumbuh selama gentayangan enam bulan di AS dulu. "Kalau persoalan saya sudah beres, baru saya cukur," katanya. Urusannya dengan Komisi Tinju Indonesi? dan Brigjen TNI Herman Sarens Soediro memang belum usai begitu saja di tangan Pangkopkatib Sudomo. Boy, yang semula berniat menuntut KTI dan sang brigjen di pengadilan, kini bersiap-siap menghadapi musyawarah dengan pihak-pihak yang dianggapnya "sudah merusak nama baik dan membuat keluaga saya telantar" tersebut. Karena Sudomo, yang menjamin kepulangannya untuk kumpul kembali dengan keluarga, menghendaki begitu. Boy memang sudah tenteram dan banyak tersenyum-setelah berbicara dengan mereka di hadapan Sudomo, di Hankam, Jumat pekan lalu. Asap dapur keluarganya masih tetap disokong para kerabat. Sedang untuk ulang tahun anak sulungnya, Virna, istrinya hanya bisa memberi hadiah sebuah tas sekolah-tanpa perayaan seperti yang sudah-sudah. Yang dikerjakan Boy sejak pulang hanya mengantarjemput anak-anaknya ke sekolah--atau, kalau tidak, bergolekan saja di rumah. Berat badannya yang 72 kg ketika belum kembali, kini sudah menjadi 77 kg. Di lain pihak, Herman Sarens -- yang masih aktif di ABRI -- tetap giat di arena Pulomas dan PON. "Saya keliling terus, nih. Pulang ke rumah juga tak bisa dipastikan jamnya," katanya kepada TEMPO lewat telepon. Ia tak mau banyak bicara mengenai persoalannya dengan Boy. Pemilik rumah yang berhiaskan sepasang gading gajah masing-masing sekitar 1,5 m itu, di Jalan Daksa I Kebayoran Baru, kini menjelang 60 tahun. Selama aktif di ABRI ia sudah diputuskan tak boleh lagi jadi promotor olahraga atau lainnya yang bersifat komersial. Ulahnya sebagai promotor perebutan gelar antara Saoul Mamby dan Thomas Americo -- yang berbuntut panjang itu -- katanya karena "ada izin dan atas penunjukan dari Menhankam." Jenderal ini menambahkan: "Sebenarnya, kalau untuk martabat bangsa hal itu tidak apa-apa. Pertandingan itu kan demi bangsa juga."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus