PROMOTOR (yang tersisihkan) Boy Bolang, sampai sekarang belum
mencukur kumisnya -- yang ia biarkan tumbuh selama gentayangan
enam bulan di AS dulu. "Kalau persoalan saya sudah beres, baru
saya cukur," katanya.
Urusannya dengan Komisi Tinju Indonesi? dan Brigjen TNI Herman
Sarens Soediro memang belum usai begitu saja di tangan
Pangkopkatib Sudomo. Boy, yang semula berniat menuntut KTI dan
sang brigjen di pengadilan, kini bersiap-siap menghadapi
musyawarah dengan pihak-pihak yang dianggapnya "sudah merusak
nama baik dan membuat keluaga saya telantar" tersebut. Karena
Sudomo, yang menjamin kepulangannya untuk kumpul kembali dengan
keluarga, menghendaki begitu.
Boy memang sudah tenteram dan banyak tersenyum-setelah berbicara
dengan mereka di hadapan Sudomo, di Hankam, Jumat pekan lalu.
Asap dapur keluarganya masih tetap disokong para kerabat. Sedang
untuk ulang tahun anak sulungnya, Virna, istrinya hanya bisa
memberi hadiah sebuah tas sekolah-tanpa perayaan seperti yang
sudah-sudah. Yang dikerjakan Boy sejak pulang hanya
mengantarjemput anak-anaknya ke sekolah--atau, kalau tidak,
bergolekan saja di rumah. Berat badannya yang 72 kg ketika belum
kembali, kini sudah menjadi 77 kg.
Di lain pihak, Herman Sarens -- yang masih aktif di ABRI --
tetap giat di arena Pulomas dan PON. "Saya keliling terus, nih.
Pulang ke rumah juga tak bisa dipastikan jamnya," katanya kepada
TEMPO lewat telepon. Ia tak mau banyak bicara mengenai
persoalannya dengan Boy.
Pemilik rumah yang berhiaskan sepasang gading gajah
masing-masing sekitar 1,5 m itu, di Jalan Daksa I Kebayoran
Baru, kini menjelang 60 tahun. Selama aktif di ABRI ia sudah
diputuskan tak boleh lagi jadi promotor olahraga atau lainnya
yang bersifat komersial.
Ulahnya sebagai promotor perebutan gelar antara Saoul Mamby dan
Thomas Americo -- yang berbuntut panjang itu -- katanya karena
"ada izin dan atas penunjukan dari Menhankam." Jenderal ini
menambahkan: "Sebenarnya, kalau untuk martabat bangsa hal itu
tidak apa-apa. Pertandingan itu kan demi bangsa juga."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini