Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sha Ine Febriyanti melakukan treking di Desa Kanekes, Banten, permukiman suku Baduy.
Sesuai dengan adat setempat, Ine harus melepas sepatu sehingga nyeker sepanjang tujuh jam treking.
Setelah berjalan jauh tanpa alas kaki, Ine merasa lebih fit.
SHA Ine Febriyanti baru mencentang satu hal dalam daftar perjalanan impiannya. Pada awal tahun ini, bersama kedua anaknya, dia melakukan treking di tanah Baduy. Tepatnya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, sekitar 40 kilometer dari Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ine, 49 tahun, menjejak tanah Baduy secara langsung alias nyeker. Di desa yang penduduknya menjunjung tinggi keselarasan tradisi dan alam itu, ada aturan adat yang mewajibkan setiap orang melepas alas kaki. Bukannya merasa kesakitan, Ine malah senang berjalan dengan kaki telanjang hingga tujuh jam di sana. "Ternyata nyeker ada efeknya, badan terasa sehat dan segar," kata Ine kepada Tempo, Kamis, 27 Februari 2025.
Nomine aktris pilihan dalam Festival Film Tempo 2025 ini lalu mencari tahu manfaat berjalan tanpa alas kaki untuk kesehatan. "Istilahnya grounding. Bisa bikin enak tidur dan meningkatkan energi," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Ine, treking di pegunungan merupakan cara menyegarkan pikiran layaknya meditasi. “Juga road trip," katanya. Dia pernah menyetir sendiri antara lain dari Jakarta ke Bali. Saat ada kerabat yang ingin ikut, dia menolaknya. "Nanti mengganggu proses meditasi saya."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo