Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menolak PDI Untuk Pemilu 82

T.A.M. Simatupang ,42, menolak dicalonkan PDi untuk pemilu 1982. Ia berniat menjadi ahli ekonomi pertanian (mengambil program doktor di IPB Bogor) & akan buka praktek sebagai akuntan.

3 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANGGOTA DPR T.A.M. Simatupang, 42 tahun, menolak dicalonkan PDI untuk Pemilu 1982. Pasalnya: ia tidak setuju dengan syarat yang disodorkan DPP. Bersama formulir yang dikirimkan ke rumahnya, dilampirkan surat yang isinya: calon harus bersedia taat dan mengamankan hasil kongres dan kepemimpinan PDI. "Saya tolak, karena banyak manipulasi pelaksanaan keputusan kongres," kata bekas Ketua DPP-PDI yang disingkirkan dalam kongres lalu itu kepada TEMPO. Tidak kurang dari Ketua Umum Sunawar Sukowati memberi reaksi keras atas putusannya. Simatupang, anggota DPR sejak 1971 dari unsur Parkindo itu justru dituduh mengada-ada. Kata Sunawar, ia tidak masuk nominasi pencalonan dari daerah pemilihannya, DKI Jakarta. "Lho saya mau mundur baikbaik kok malah dituduh macam-macam. Teman-teman masih mendesak saya menjadi calon," kata Simatupang yang dikenal suka melempar kritik dengan bukti-bukti itu. Tidak kurang Bappenas pernah kelabakan, ketika sarjana akuntansi FE-UI ini rnenudingnya dalam soal Sisa Anggaran Pembangunan (Siap) yang menumpuk. Terpaksa Menteri Emil Salim mendatanginya untuk berdialog. Bahkan pagi-pagi bekas anak pengusaha kapal asal Medan ini juga menyangslkan harga kapal Tampomas II yang tenggelam itu -- kok begitu tinggi. Bukan karena ia anggota Komisi V yang membidangi perhubungan. Tapi ia pernah ditawari oleh pengusaha di Jepang sana. Adakah kaitan antara penolakan dengan kritikannya selama di DPR? "Pokoknya saya mau berhenti. Lebih baik mencangkul," katanya ketawa lebar. Diam-diam,sejak 6 tahun lalu ia memang sudah bersiap menjadi ahli ekonomi pertanian ia mengambil program doktor pada Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan tesis 'Sekitar Evaluasi Kebijaksanaan Pemerintah Mengenai Pengadaan Prasarana Fisik Selama 2 Pelita. Di samping menjadi pengurus Yayasan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, ia juga berniat buka praktek sebagai akuntan. "Izin praktek sudah punya," katanya. Rencana lain, ayah 4 anak ini akan mengajar. "Hasilnya akan lebih besar ketimbang yang didapat anggota DPR," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus