ANGGOTA DPR T.A.M. Simatupang, 42 tahun, menolak dicalonkan PDI
untuk Pemilu 1982. Pasalnya: ia tidak setuju dengan syarat yang
disodorkan DPP. Bersama formulir yang dikirimkan ke rumahnya,
dilampirkan surat yang isinya: calon harus bersedia taat dan
mengamankan hasil kongres dan kepemimpinan PDI. "Saya tolak,
karena banyak manipulasi pelaksanaan keputusan kongres," kata
bekas Ketua DPP-PDI yang disingkirkan dalam kongres lalu itu
kepada TEMPO.
Tidak kurang dari Ketua Umum Sunawar Sukowati memberi reaksi
keras atas putusannya. Simatupang, anggota DPR sejak 1971 dari
unsur Parkindo itu justru dituduh mengada-ada. Kata Sunawar, ia
tidak masuk nominasi pencalonan dari daerah pemilihannya, DKI
Jakarta. "Lho saya mau mundur baikbaik kok malah dituduh
macam-macam. Teman-teman masih mendesak saya menjadi calon,"
kata Simatupang yang dikenal suka melempar kritik dengan
bukti-bukti itu.
Tidak kurang Bappenas pernah kelabakan, ketika sarjana akuntansi
FE-UI ini rnenudingnya dalam soal Sisa Anggaran Pembangunan
(Siap) yang menumpuk. Terpaksa Menteri Emil Salim mendatanginya
untuk berdialog. Bahkan pagi-pagi bekas anak pengusaha kapal
asal Medan ini juga menyangslkan harga kapal Tampomas II yang
tenggelam itu -- kok begitu tinggi. Bukan karena ia anggota
Komisi V yang membidangi perhubungan. Tapi ia pernah ditawari
oleh pengusaha di Jepang sana. Adakah kaitan antara penolakan
dengan kritikannya selama di DPR? "Pokoknya saya mau berhenti.
Lebih baik mencangkul," katanya ketawa lebar.
Diam-diam,sejak 6 tahun lalu ia memang sudah bersiap menjadi
ahli ekonomi pertanian ia mengambil program doktor pada Institut
Pertanian Bogor (IPB), dengan tesis 'Sekitar Evaluasi
Kebijaksanaan Pemerintah Mengenai Pengadaan Prasarana Fisik
Selama 2 Pelita. Di samping menjadi pengurus Yayasan Universitas
Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, ia juga berniat buka praktek
sebagai akuntan. "Izin praktek sudah punya," katanya. Rencana
lain, ayah 4 anak ini akan mengajar. "Hasilnya akan lebih besar
ketimbang yang didapat anggota DPR," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini