Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Butet Kertaredjasa, 41 tahun, sibuk mempersiapkan naskah yang bakal dipentaskan dalam menyambut pemilihan presiden Juli mendatang. Putra seniman Bagong Kussudiardjo ini belum mau membuka rahasia, suara siapa yang bakal diparodikan di pementasan monolognya kelak. "Ndak mungkin Soeharto lagi. Pokoknya tunggu saja," kata si penjual cangkem—begitu Butet membahasakan dirinya—pekan lalu. Paling cepat pementasan itu akan digelar pada September. Bulan itu dipilih, selain sesuai dengan kepadatan aktivitasnya, atas pertimbangan lain. "Saya pikir belum tentu bulan Juli sudah langsung terpilih presiden," katanya bak pengamat politik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo