Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BINTANG sepak bola Pantai Gading, Didier Zokora, baru mendarat di Indonesia akhir bulan lalu untuk memperkuat Semen Padang di kompetisi Liga 1. Tapi lidahnya langsung cocok dengan masakan Padang, seperti ayam balado. "Saya memang menyukai masakan pedas," katanya di Stadion Agus Salim, Padang, Senin pekan lalu.
Maklum, sebelumnya Zokora bermain di liga India selama dua tahun sehingga terbiasa melahap hidangan kaya cabai dan rempah-rempah. Namun kepadatan jadwal latihan dan diet membuat mantan gelandang klub Tottenham Hotspur (Inggris) dan Sevilla (Spanyol) itu tidak leluasa keluar-masuk warung Padang. Hingga kini, dia belum menjajal rendang. "Saya sudah lama mengetahui rendang dan ingin mencobanya," ujar pria kelahiran Abijan, Pantai Gading, ini.
Pemain yang membawa negaranya ke putaran final Piala Dunia 2006 dan 2010 ini menikmati masa-masa awalnya di Semen Padang. Menurut dia, tim asuhan Nil Maizar itu memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, bahkan sampai ke tingkat penggemar. Zokora, 36 tahun, kerap terenyuh saat orang-orang di pusat belanja mengajaknya berfoto atau meminta tanda tangannya--perlakuan yang tidak dia dapatkan di India.
Tak mengherankan, meski kontraknya hanya setahun, Zokora ingin belajar bahasa Indonesia. "Saya akan menguasainya dalam lima bulan," ucap pemain yang fasih berbahasa Prancis, Inggris, dan Turki ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo