Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktris Maudy Ayunda, 22 tahun, menjawab kegundahan keluarganya saat dia memilih jurusan filsafat, politik, dan ekonomi di University of Oxford, Inggris, pada 2013. Bagi sebagian orang, bidang studi pilihannya itu dianggap tak populer bahkan sering dihubungkan dengan mitos. "Ada yang khawatir bila belajar filsafat bisa jadi ateis," ujarnya di sela acara #ngopidikantor di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Selasa pekan lalu.
Maudy, yang lulus sebagai sarjana pada September tahun lalu, membuktikan disiplin ilmu yang dia pelajari tak seperti dugaan banyak orang. Dia justru yakin pengetahuan yang diperolehnya selama kuliah tiga tahun itu bisa diterapkan di bidang pekerjaan apa pun. Dia memberi contoh mata kuliah logika menempanya menjadi penulis, yang bisa membedakan antara rasionalitas dan intuisi. "Di masa depan, aku ingin ilmuku berguna bagi Indonesia, khususnya di bidang literasi dan pendidikan," tutur Maudy, yang sempat berfoto di pameran mural dinding Tempo.
Bukan tanpa alasan dia menaruh minat pada filsafat, politik, dan ekonomi sekaligus. Menurut dia, ketiga disiplin ilmu tersebut tak sekadar memuat pengetahuan, tapi ada nilai yang dipelajari. Dia menyerap ilmu kepemimpinan dalam ilmu politik. Alasan itu yang membuat pelantun Perahu Kertas ini lebih antusias mempelajari ilmu sosial ketimbang eksakta. "Ilmu eksakta seperti tak menggerakkan hati," kata Maudy.
Selama studi di Inggris, Maudy tak hanya mengalami hal-hal serius. Salah seorang profesornya eksentrik. Dandanannya berantakan, bertumpuk buku memenuhi ruangannya yang sempit, dan bentuk perkakas minumnya lebih menyerupai pot ketimbang gelas. "Aku jadi merasa seperti kuliah di Hogwarts," ujarnya merujuk pada sekolah sihir dalam film Harry Potter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo