Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presenter Dik Doank, 39 tahun, tersentak melihat seorang anak tidak hafal lima sila Pancasila. Di rumahnya, pembawa acara Jalinan Kasih ini pun menemui hal yang sama pada ketiga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka tak mengetahui bahwa burung garuda merupakan lambang negara.
Melihat kenyataan itu, pria dengan nama panjang Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma ini kini rajin berburu replika burung garuda. Setiap kali dapat, ia menempelkannya di setiap sudut sekolah alam Kandank Doank miliknya di bilangan Ciputat, Tangerang. "Saya hanya mencoba mengingatkan mereka," katanya.
Dik memulai proses perburuan replika burung garuda sejak Desember lalu. Ia mencari di tukang loak seperti di Taman Puring di Jakarta Selatan, atau di penjual bongkaran rumah ataupun dari penjual barang antik. "Saya masih terus mencari," ujarnya.
Replika garuda yang disukai Dik adalah yang didapatnya saat sedang syuting Jalinan Kasih di Tasikmalaya. Terbuat dari tripleks, di belakang gambar ada tulisan Kp Cibalong Hilir RT 01 RW 13 Desa Lumajang Pangalengan Bandung. Pembe-rinya, seorang penyandang cacat. "Saya sangat terkesan," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo