Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Dirawat di rs cikini

Mochtar lubis, terserang tipus yang diperkirakan berasal dari kolombo. 2 des '78 yang lalu mochtar & ny. berada disana sebagai anggota press foundation of asia. (pt)

13 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALAU Mochtar Lubis masuk penjara, orang tak heran. Tapi kalau dia sakit, nah, ini baru berita. Mochtar, yang diketahui selalu segar dan sehat, sejak 25 Desember pagi dirawat di RS Cikini. Dia terserang tipus -- dan diperkirakan berasal dari Kolombo. Tanggal 2 Desember tahun lalu Mochtar dan Nyonya berada di sana sebagai anggota rombongan Press Poundation of Asia. Dalam peninjauan suatu proyek, disuguh makan. "Saya lihat makanannya kotor," kata Mochtar, "tapi kala tidak dimakan, tidak enak di hati." Ny. Halimah Mochtar, yang turut makan, menyela: "Tapi saya kok nggak kena." Mochtar memang punya kebiasaan untuk hanya makan di hotel dalam perjalanan, tak pernah jajan di pinggir jalan. Balik ke Jakarta, mampir di Manila, ia merasa tak enak badan. Dokter memberinya obat influenza. Kembali ke Jakarta temperatur badannya bertambah, bahkan sampai 39ø C. Mochtar menolak dirumahsakitkan. Tetapi ketiga anak-anaknya berkomplot dengan dokter, dan Mochtar masuk Cikini. "Seumur-umur baru kali ini saya sakit," katanya. "Kalau flu kecil, biasanya saya lawan dengan kerja." Syukur masa kritisnya telah lewat, tapi dokter tetap menganjurkan istirahat di Cikini. Di situ dia bersebelahan dengan Simbolon, tokoh AD yang terkenal di masa PRRI/Permesta dulu. Yang menjenguk Mochtar banyak juga: Prof. Dr. Sumitro, Dr Soedjatmoko, T. B. Simatupang, Ventje Sumual, misalnya. Mochtar Lubis (56 tahun), kakek 3 orang cucu, menuturkan ada sebuah koran luar negeri yang lantas meminta riwayat hidupnya. "Katakan padanya," kata Mochtar, "saya baru akan mati setelah tahun 2000."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus