NANI Sakri (28 tahun), salah seorang peragawati yang tampak lagi
laris. Sering muncul dalam iklan TV misalnya, juga kalender, dan
menyatakan tampil dalam pertunjukan paling tidak seminggu
sekali. Untuk sebuah show kecil dia biasa menerima bayaran Rp
25.000. "Memang kecil, walaupun untuk ukuran Asia," katanya.
"Seorang peragawati Jepang yang kenamaan sekali show bisa
mendapat 300.000 yen." Diakuinya juga bahwa peragawati Indonesia
"tidak seprofesional" peragawati Jepang dalam hal kwalitas.
Nani ini, yang langsing dan hitam manis, adalah cucu tokoh
Masyumi dr. Sukiman. Lantas ia menikah dengan Rono (8 tahun
lalu, dan punya seorang anak), dan Rono adalah cucu Haji Agus
Salim. "Mungkin saya bukan cucu teladan kakek," kata Nani. Sebab
seperti diakuinya, Nani tidak teratur sembahyangnya, tidak kuat
puasa karena tidak bisa menyetop rokok, apalagi untuk ikut
pengajian segala.
Ayah Nani adalah bekas Mayor CPM Sakri yang menikah dengan bekas
isteri Bung Karno, Haryatie, di tahun 1968. Konon Haryatie
adalah kawan lama sang ayah. Setiowati, ibu Nani, bercerai
dengan Sakri di tahun 1962 dan tidak menikah lagi. Ibu Nani ini,
yang membesarkan sendiri ke-4 anaknya, juga peragawati di tahun
40-an. Kini ia punya perusahaan batik. "Yah, bagaimana pun dia
tetap ayah saya, biarpun telah mencerai ibu saya," kata Nani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini