Film pssi-ajax

RUPANYA PSSI bukan hanya sibuk dengan urusan persepakbolaan dan kepengurusan saja. Tapi juga urusan film. Dan kabarnya, tidak beres pula. Betulkah? "Tidak betul", kata Bardosono dengan mantap. "Semua itu sudah selesai". Film yang merekam pertandingan PSSI-Ajax, yang dibuat oleh PARFI (Sudewo), kini telah rampung. Juga pembuatan film regu Pre Olimpik. yang ditangani oleh Eddy Sud. "Kini tinggal waktu untuk diedarkan. Karena segala sesuatu untuk mengedarkan film tidak begitu mudah. Harus ada izin Deppen", ujar Bardosono lagi. Kedua film tersebut makan ongkos masing-masing sekitar 23 juta rupiah. Film-film ini akan diedarkan juga di beberapa bioskop, di samping di kalangan pemain sepakbola dan anak-anak sekolah. Asal biaya pembuatan film bisa kembali pokok, Bardosono sudah puas. "Komersiil, tapi jangan terlalu mahal, karena tugasnya memberi hiburan dan penerangan", ujarnya lagi. Rencana buat film ini termasuk rangka 2 tahun pertama PSSI: investasi. Maka kalau tahun 1978 nanti impor film betul-betul distop. Film sepakbola ini bisa saja mendapat angin. Jadi Bardosono menunjang film nasional? "Maksudnya demikian. Film-film sepakbola memang banyak dari luar negeri. Tapi kalau kita bisa membuat film sepakbola sendiri dalam negeri, kenapa kita mesti impor?".