Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Anak Agung Istri Ratih Kania Atmaja hobi merajut sejak tahun lalu.
Ia terinspirasi mendiang neneknya.
Kania membuat tas rajutan yang diberikan pada ibunya.
PERENANG Anak Agung Istri Ratih Kania Atmaja memiliki hobi baru. Peraih medali emas nomor 50 meter gaya bebas putri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX itu gemar merajut sejak tahun lalu. “Untuk mengisi waktu luang di luar jam latihan," ujarnya kepada Irsyan Hasyim dari Tempo, Kamis, 24 Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Kania, merajut bisa menghilangkan stres. Perempuan 23 tahun ini mulai belajar merajut karena terinspirasi mendiang neneknya. Saat itu, neneknya suka sekali membuat berbagai kerajinan rajutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peraih medali perak nomor 100 meter gaya punggung putri SEA Games 2015 itu belajar merajut secara autodidaktik. Ia telah membuat satu tas rajutan dan diberikan kepada ibunya, Masyuni Mayun. "Pernah membuat tas kecil dan sekarang dipakai ibu,” tutur Kania, yang serius menggeluti olahraga renang sejak usia 14 tahun.
Soal pilihan cabang olahraga, pengagum perenang dari Amerika Serikat, Caeleb Dressel, ini pernah menjajal olahraga lain, di antaranya karate. Namun akhirnya ia memilih renang karena dorongan dari kakek dan orang tuanya. “Saya membuat pilihan saat umur 14 tahun karena keluarga harus menata dan memilih setelah ayah tidak ada,” ujar peraih perunggu nomor 50 meter gaya punggung putri SEA Games 2017 itu.
Kania kini sedang mempersiapkan diri untuk tampil di SEA Games Vietnam. Ia tidak memiliki target muluk-muluk dalam pesta olahraga yang akan digelar pada 12-23 Mei 2022 itu. “Saya cuma ingin meningkatkan prestasi di SEA Games sebelumnya dan memperbaiki catatan waktu," tutur penyuka masakan Jepang ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo