BAGI Nurul Arifin, menjadi bintang film komersial tak sulit. Paras cantik, tubuh bahenol, dan sedikit kemampuan akting, cukuplah sebagai modal. Tapi menjadi artis berbobot? Tantangan ini yang dikejar Nurul, 24 tahun. Caranya, ia datangi diskusi-diskusi kebudayaan, ia tonton film-film bermutu. Sabtu dua pekan lalu, misalnya, ia menonton film The Mahabharata karya Peter Brooke yang diputar hampir semalam suntuk. "Saya ingin menambah pengetahuan dari karya orang-orang ternama," ujarnya. Yang mengesankan dalam film itu, menurut Nurul, adalah tokoh Drupadi. Mengapa? "Karakternya cocok dengan saya," katanya. Peran Drupadi menuntut kemampuan akting yang prima. Peran semacam itulah yang sudah lama ia impikan. Celakanya, kata Nurul, produser justru menawarkan film komedi. Tak heran bila ia mengeluh karena belum ada tawaran main untuk peran yang menantang dalam film yang serius. "Padahal, saya sudah kangen banget," ucap Nurul. Yang juga belum kesampaian hingga saat ini adalah bermain satu tim dengan Christine Hakim, artis yang dia kagumi. Entah sebagai adik dan kakak, ibu dan anak, atau tokoh antagonis. Pokoknya, dengan Christine. "Untuk ukuran Indonesia, saat ini kan yang ada cuma dia," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini