JUMAT pekan lalu, usai mengikuti acara Safari Ramadhan di Tiara Convention Hall, Medan, Dali Tahir, komentator sepak bola di RCTI, digiring ke Tor Tor Lounge, masih dalam kompleks Tiara Hotel. Menjelang pukul 24.00 WIB muncul kue tart (berbentuk lapangan bola) seluas 40 X 60 sentimeter. Di tengahnya ada enam patung lilin menggambarkan orang bermain bola. Kado itu rupanya dari istri Dali, Hajjah Mutia Farida, untuk mengingatkan bahwa Dali malam itu berulang tahun ke-45. "Kesenangan saya yang utama memang main bola," kata Dali yang kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara. Dari pengurus Yayasan Hira hadir Rendra, K.H. Zainuddin Mz, Rhoma Irama dan Rica Rachim, serta Mark Sungkar. Rendra memelopori mengajak nyanyi happy birthday, disusul acara mematikan api lilin. Tapi Dali tak mau meniupnya. Ia maju ke depan kemudian memencet nyala lilin itu dengan tangannya. "Saya pakai tenaga dalam," katanya. Raja dangdut Rhoma Irama nyumbang suara lewat I can't Stop Loving You. Mark Sungkar menyumbang Love Me with all of Your Hearts, sedangkan Dali yang menyukai musik jazz menyanyikan Blue Sweat Shoes serta sebuah lagu lagi berirama Latin. Dalam usia segitu, Dali mengaku baru mulai berpikir tentang akhirat. Dunia sepak bola dan musik jazz yang disukainya ternyata belum bisa membuatnya tenteram. Ia mengaku rindu kepada sesuatu, yaitu dekat dengan Allah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini