PUKULAN Ellyas Pical yang baru: sambil menyelam minum air. Tepatnya, sambil bertinju ia pun jadi sepertiga promotor. Dalam pertandingan awal bulan depan, melawan Dong Choon Lee dari Korea Selatan, petinju dari Saparua itu menutup 30% biaya. Itu berarti, selain bayaran -- yang belum jelas berapa -- ia pun berhak atas 30% keuntungan. Inilah, konon, cara Elly, 26, mencoba meningkatkan taraf hidupnya. Dan, komentar mitra promotornya, Anton Sihotang, biar Pical lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Dari mana si petinju memperoleh uang untuk ikut menanam odal, itu urusan dia sendiri. Yang jelas, Elly tak cuma gesit di dalam ring. Ada satu peristiwa yang baru sekarang ini bocor. Kamis dua pekan lalu, Elly bertanding di Ruang Rorojonggrang, Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta. Lawannya, Wim Sapulete, pasangan berlatihnya. Pertandingan ini serius. Ada wasit, ada hakim, ada sejumlah peragawati cantik Kota Gudeg yang membawakan papan ronde. Tentu, ada ring tinju yang lengkap. Tapi, pertandingan ini tertutup. Hanya ada 220 penonton, yakni distributor Unilever Indonesia se-Jawa, yang memang sedang beracara di Yogya. Pertandingan ini tampak serius sekali dalam lima ronde. Dan Pical dinyatakan menang mutlak," kata pihak hotel berbintang empat itu. Tak jelas berapa juta Elly dibayar Unilever yang sedang mempromosikan produk barunya, sabun kalengan. Bila pertandingan itu selamat tak ditonton pihak lain, Elly masuk hotel bagaikan spion. Dengan jaket, bertopi, dan berkaca mata hitam. Lagi pula, ia masuk lewat pintu belakang. Baru setelah bertanding, ia memasyarakat, mendatangi petugas operator video untuk diputarkan film Rocky. Maka, semua kamar di hotel melihat adu jotos dari film itu -- yang sebenarnya tak masuk dalam program acara. Tenang, tak ada penginap yang protes, kok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini