Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Goenawan marah bercampur geli. Yang dituduh bahan peledak adalah kue lapis legit titipan istrinya, Widarti, untuk adiknya. Sang adik menikah dengan seorang ekonom asal Amerika dan menetap di Berkley, California. "Itu kebodohan yang menggelikan," kata Goenawan melalui e-mail kepada wartawan Tempo, Philipus Parera.
Karena pesawat tak lagi terkejar, Goenawan pun menyeret kopernya keluar dari bandara. Syukurlah, kue lapis yang malang itu dikembalikan. Perjalanan ke St. Louis ganti ditempuh lewat darat. Menyetir sendiri, sembari nyasar di sana-sini.
Selesai? Belum. Entah tahu dari mana, koran lokal di Columbia, Missouri, mewawancarai Goenawan dan ingin menerbitkan cerita ini. Teman Goenawan lainnya di Amerika mau mendongengkan kisah itu ke anggota Kongres di wilayahnya. Kawan yang lain lagi mencoba meminta perhatian surat kabar di New York. Rupanya, banyak juga warga Amerika yang jengkel melihat paranoia di negeri itu sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo