SELAMA lima bulan terakhir ini ada satu hal yang sama sekali tak
ingin dikerjakan Presiden Ronald Reagan. Ialah, "mengunjungi
Hotel Hilton . "
Maklum, di hotel di Washington itulah akhir Maret lalu ia
ditembak.
Hal tersebut dikatakannya dalam satu pertemuan tanyajawab dengan
sejumlah hadirin. "Apakah anda juga membawa pulang pekeraan
rumah? Misalnya kalau akan menghadiri konperensi tingkat
tinggi?" lagi, tanya seseorang.
"Oh, ya, tentu," jawab Presiden dengan riang. "Itu berkat
pengalaman saya dulu. Kalau saya tak belajar, paginya di sekolah
selalu kacau."
Dan dalam satu resepsi dengan Advertising Council, Presiden itu
mengeluh. "Dulu, begitu sampai rumah dan membuka pintu saya bisa
langsung teriak: saya pulang, nih. Kini, saya harus terlebih
dulu melewati 132 kamar, lalu melihat daftar acara istri saya,
baru saya tahu di mana dia. "
Ternyata tak selalu enak, tinggal di Gedung Putih. Tapi, tentu,
itu semua memang termasuk humor Reagan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini