Larry King: Siaran Emas

TAK terasa, lima puluh tahun sudah pria de-ngan kacamata berbingkai besar dan suspender ini menemani penggemar-nya. Larry King, pembawa acara talk show kesohor itu, menghabiskan hampir separuh masa siarannya di layar televisi berbayar CNN.

Sebagai perayaan siaran emasnya—lima dekade—sepanjang pekan ini dia tak lagi mewawancarai narasumber, tugas yang selama ini dilakoni. Dalam acaranya sendiri di CNN, Larry King Live, giliran pria 73 tahun itu yang bakal diberondong pertanyaan oleh rekan sesama presenter seperti Oprah Winfrey.

Karier King di dunia ”cuap-cuap” dimulai di sebuah stasiun radio kecil di Miami. Sejak saat itu nama aslinya, Lawrence Harvey Zeiger, yang oleh bosnya dianggap terlalu etnik dan susah diingat, bersalin menjadi Larry King. Nama itulah yang akhirnya berkibar di seantero jagat.

Sepanjang kariernya, pria yang pernah tujuh kali menikah ini sudah mewawancarai lebih dari 40 ribu orang. Dari orang biasa, artis, hingga presiden. Tamu favoritnya adalah Frank Sinatra. Adakah yang ingin diwawancarai dan belum kesampaian? ”Abraham Lincoln,” katanya berseloroh. Maklum, mantan Presiden Amerika Serikat itu telah meninggal pada 1865.

Sadar diri semakin uzur, King bakal berbenah di acaranya. Tamu yang didatangkan tak lagi tua, tapi juga orang muda. Maklum, tutur pria yang sudah tampil di 21 film ini, ”Saya yang sudah tua tak menarik lagi di acaraku sendiri.”