MENTERI Negara PAN Tiopan Bernard Silalahi, 54 tahun, Jumat 26 Maret lalu berkunjung ke kampung muslim Kabere, Sulawesi Selatan. Benny, panggilan akrab Silalahi, yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, disambut bagaikan putra daerah di kampung yang terselip di perbukitan itu. Sekitar seribu penduduk Kabere, termasuk Bupati Enrekang dan para pemuka masyarakat, mengeluelukan kedatangan T.B. Silalahi. Dan orang yang paling berbahagia adalah Puang Angka. Di tengah kerumunan manusia, Silalahi tampak menggandeng ibu angkatnya itu. ''Saya juga dirangkul dan diciumi,'' tutur Silalahi tentang wujud luapan kegembiraan Puang Angka. Tiga puluh tahun silam, Silalahi memimpin sebuah kompi Angkatan Darat untuk menumpas pemberontakan DI/TII di Sulawesi. Ia menumpang di rumah Puang Angka. Ketika itulah ia diangkat sebagai anak. ''Letnan itu anakku,'' kata Puang dengan mata berbinar-binar dalam bahasa Bugis. Letnan adalah pangkat Silalahi ketika pertama kali ke Kabere. Sekarang ia sudah mayor jenderal. Namun, bagi Puang, Silalahi tetap letnan. Kasih sayang Puang tak ubahnya bagaikan ibu kandung. Begitu pula Silalahi. Hubungan mereka tak pernah putus. Sebagai rasa syukur untuk Kampung Kabere, Menteri Silalahi menyumbang Rp 25 juta untuk pembangunan dua mesjid di sana. Juga disumbangkan ratusan buku-buku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini