ADA warga Prancis, berkulit putih tentu saja, dengan nama Jawa yang panjang: Paimin Seto Tjokromanggolo Londo Carito. "Kalau terlalu panjang, panggil saja saya Paimin. Atau Jef," katanya sambil terkekeh-kekeh. Nama aslinya Jean Francois Cottaze, yang biasa dipanggil Jef. Jumat dua pekan lalu, Jef alias Paimin, 31 tahun, menunjukkan keahliannya sebagai dalang wayang kulit versi Jawa. "Lha, saya ini Londo dari Wonogiri," guraunya. Sebagai sarjana geografi dan antropologi, dia sempat malang melintang di mancanegara. Tapi, di Wonogiri dia kecantol dan ogah pulang. Kini sudah enam tahun Jef di sana. Semuanya itu karena ia tertarik pada wayang. Dan kemudian jadi dalang. "Saya tinggal di kampung untuk mengkondisikan jiwa raga saya, hidup tanpa listrik, tanpa air bersih, dan nongkrong bersama orang-orang kampung. Mereka melarat, saya juga melarat," katanya kepada Yudhi Soerjoatmodjo dari TEMPO. Paimin pernah mudik ke Prancis, 1986, dan sekembalinya dari sana, ia menerima beasiswa dari Departemen P dan K untuk belajar di Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI). "Saya menyukai tokoh Bima dan Arjuna atau Janoko karena sesuai dengan umur saya. Sedangkan Bisma adalah tokoh yang luhur, tapi mungkin baru setelah umur 40 atau 50 tahun, kita bisa jadi seperti dia," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini