Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Mau menceraikan istrinya

Gepeng datang ke pengadilan mau menceraikan istrinya, supiah, karena istrinya kabur bersama supirnya, sudah tiga bulan tidak pulang. walaupun istrinya sudah memohon maaf lewat surat. (pt)

24 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI lakon baru Gepeng, bukan di panggung. Tapi, benar-benar di dunia nyata - benar berita, bukan fiksi. Maka, Senin pekan lalu, Gepeng tergopoh-gopoh memasuki kantor Pengadilan Agama Solo. "Saya mau menceraikan istri saya," katanya sambil nyengir. Karyawan di kantor itu ketawa. "Lho, iki serius, Pak. Istri saya, namanya Supiah itu, tiga bulan tidak pulang, kabur dengan lelaki lain, serumah dengan lelaki lain," kata Gepeng alias Aris Freddy itu. Siapa yang melarikan istrimu, Peng? "Sopirku itu," teriak Gepeng sambil menyebut seorang nama. Ia marah, serius, tapi ya tetap lucu. 'Ini kasusnya sudah lama, Mas. Tapi saya sembunyikan, demi nama keluarga. Lha, sekarang tidak tahan, tak ada jalan lain," katanya. "Berkali-kali saya terima laporan, istri saya serumah dengan lelaki itu, kalau saya tinggal ke luar kota. Lho, ini fakta." Kenapa baru sekarang minta cerai? "Lho, saya bingung, tak tahu kalau bercerai itu harus memasuki kantor. Saya 'kan belum pernah menceraikan istri." Lho? Rupanya, Gepeng betul-betul patah arang dengan istrinya yang memberi empat anak. "Ini yang namanya tekad bulat," kata Gepeng di rumahnya yang baru di Sambeng, Solo. Padahal, pekan lalu itu pula Gepeng menerima surat dari istrinya, yang diantarkan seseorang. Isi surat, "Mas Gepeng, saya merasa salah. Masalah ini kita selesaikan baik-baik. Saya minta maaf." Juga ada surat dari sopir Gepeng. Bunyinya, "Saya merasa salah. Tapi begitulah kehendak Mbak Piyah. Apa pun kehendak Mas Gepeng saya terima." Komentar Gepeng tentang surat-surat itu ? "Saya membacanya dengan selayang pandang. Hup!" Dua kertas, surat warna biru, itu dilontarkan Gepeng ke udara. Dan ini bukan sandiwara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus