WIDYAWATI tak muncul di panggung pesta FFI 1989 yang digelar di Balai Sidang, Jakarta, Sabtu dua pekan lalu. Padahal, lagu kehormatan sudah dikumandangkan, dan lampu panggung pun dinyalakan temerang. Ia memang tak meraih Citra sebagai aktris terbaik walaupun masuk nominasi. Tapi, ia dipanggil ke panggung untuk penghargaan yang lain, Piagam Dewan Film Nasional, sebagai artis terbaik dalam film produksi bersama dengan luar negeri. Piagam itu, akhirnya, diterima Nurhadi, sutradara film Bayi Tabung, sebuah produksi bersama dengan Malaysia. Ke mana Widyawati? "Sedang tidak mood saja. Lagi malas," katanya kepada Rustam F. Mandayun dari TEMPO. Lagi pula, "Toh, bukan sekali ini saja saya tidak datang dalam acara itu," katanya lagi. Selain soal mood memang tak ada alasan yang lain-lain, misalnya, memboikot FFI. Istri aktor dan sutradara Sophan Sophian ini, tampaknya, selalu bekerja dengan mood. Nah, mood-nya kali ini adalah melukis. la menggambar obyek apa saja, asal tidak manusia. Sedangkan kegiatannya sebagai foto model sudah pula dibatasinya. Bosankah? "Barangkali begitu. Kalau tak terpaksa, saya tidak mau difoto kok," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini