DI rumahnya yang cukup keren di Sartika Estate, Jakarta Selatan,
pekan lalu Keenan Nasution asyik mendengarkan album terbarun,
sebuah duet yang untuk pertama kalinya bersama istrinya, Ida
Royani: Malam Pertama "Ringan sekali, pasti kami akan banyak
dimaki orang," komentarnya. Lalu ia meneruskan memakan spaghetti
dengan lahapnya, makanan Italia yang mungkin dibuat istrinya.
Mengenakan baju kaus merah tua dan bercelana jean Keenan tak
kelihatan lagi berkabung, karena wafatnya Ubaidah, pemimpin
Islam Jamaah, baru-baru ini di Karawang. Demikian pula Ida
Royani, yang tetap manis itu, banyak tawa. Keduanya juga mengaku
tak kenal dengan sang imam, "meskipun ada yang bilang mereka
ikut melayat ke pekuburan. "Kami tak punya hubungan dengan
Ubaidah," kata Keenan.
Dan Ida, yang hari itu memakai gaun merah terang dengan
kombinasi celana ketat berwarna gelap, sempat menunjukkan
beberapa koleksi bukunya: terjemahan hadis-hadis Bukhari, Muslim
dan Nasai, terdiri dari puluhan jilid besar. "Saya tak habis
pikir, kok banyak orang mengatakan kami Islam Jamaah dan Islam
sesat segala. Padahal kami hanya mengambil dari Al Quran dan
Hadis," kata Ida.
Tak seperti beberapa artis lain, mereka juga tak ikut safari
kampanye untuk pemilu. "Sejak tahun 1977 saya tak lagi ikut,
habis tak diminta, sih," kata Ida. Eh, omong-omong mau nyoblos
apa nanti? "Itu bebas dan rahasia, dong," sahut Keenan. Yang
sudah pasti, "pilih Ida saja deh," katanya seraya tertawa lebar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini