Mendapat hadiah bergilir

PENYERANG tengah kesebelasan Niac Mitra, Syamsul Arifin, 26 tahun, gembira bercampur was-was. Sebagai pencetak gol terbanyak -- 30 kali dalam musim kompetisi Galatama 1980-1981 yang berakhir Maret lalu, ia menerima giliran menyimpan penghargaan "Sepatu Emas". Tahun lalu sepatu bola berlapis enas ini dipegang oleh Hadi Ismanto dari klub Indonesia Muda. "Sejak dulu saya memang memimpikan ingin menjadi pemain bola yang punya nama," ujar Syamsul yang di lapangan selalu memakai nomor punggung tujuh ini. "Sepatu Emas" itu kini dipajangnya di kamar tidur rumahnya di Surabaya. Toh main yang kini paling suka menimang bayi berusia tiga bulun, hasil perkawinannya dengan Sumartiningsih itu, khawatir. Pasalnya: kejahatan yang sekarang tak mengenal waktu dan tempat. "Septu Emas ini kan barang berharga milik nasional. Saya takut kalau hilang dicuri orang," ujarnya pekan lalu. Keputusan Syamsul: "Kalau sudah puas Sepatu Emas akan saya taruh di markas Niac Mitra saja. Lebih aman dan tidak menjadi pikiran."