DALAM usia 67, tiba-tiba Rusli berubah. Pelukis kawakan
pengagum Tagore ini melancarkan protes kepada kepalanya sendiri.
Karena itu, tak tanggung-tanggung, sejak akhir bulan lalu ia
membabat habis semua rambut yang tumbuh di sana.
Apa pasal? "Kepala saya berlemak -- bahkan rambut saya tenggelam
dalam lemak itu," tutur pelukis kelahiran Medan yang tinggal di
Yogya sejak zaman Jepang itu. Berbagai merk shampo tak memnan.
Akhirnya diputuskan ke dokter. Tapi tertunda terus, "sampai
lupa." Kemudian setelah seia dengan istrinya, ditentukan dicukur
gundul saja. Rencana terakhir ini tertunda sampai
berbulan-bulan, "karena tukang cukur tidak lewat-lewat." Tapi
tak itu saja. "Istri saya kadang setuju, kadang tidak saya
gundul," ungkap pelukis yang akan berpameran- tunggal September
nanti di TIM Jakarta.
Entah bagaimana, ketika sedang iseng berjalan di Malioboro, ia
memasuki rumah pangkas. Hasilnya, kepala itu licin gundul. Tapi
kejadian itu berlangsung ketika sang istri sedang ada di Jakarta
-- "untuk kursus ballet pada Farida Faesol". Nah, bakal marahkah
sang istri kelak "Tentu tidak, karena ini kepala saya
sendiri," kata Rusli yang sejak gundul mengaku otaknya lebih
encer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini