Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Mengabadikan telapak kaki

Aktor el manik dan aktris rina hasyim bersama artis-artis lainnya mengabadikan telapak kaki dan telapak tangannya di adonan semen di hotel panghegar. (pt)

17 Agustus 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH acara bintang film yang serupa, tapi tak sama. Artis Hollywood suka mengabadikan telapak kakinya pada cetakan semen di sebuah hotel nun di sana, sedangkan para bintang film Jakarta yang mengikuti FFI 85 di Bandung, pekan lalu, atas inisiatif pengelola hotel Panghegar, juga melakukan hal serupa. Orang hotel mengaku ide itu berasal dari Hollywood dan bukan dari Bogor, tempat raja Tarumanegara beratus tahun yang lalu meninggalkan bentuk telapak kakinya di sebuah batu besar. "Mestinya kepalaku yang dicetak," ujar EI Manik, 36, yang meraih Piala Citra sebagai Pemeran Pembantu Pria Terbaik 1985 untuk film Carok, begitu ditawari mengabadikan sebagian tubuhnya. Mungkin saking bosannya dia pada rambutnya yang membotak dengan mantap itu. Tapi ia segera tahu, itu tak mungkin, karena pihak hotel sudah menentukan harus telapak kaki dan telapak tangan. "Apa boleh buatlah, kalau begitu," kata El Manik, dan ia langsung berdiri di adonan semen basah. Aktris Rina Hassim, saking bersemangatnya dengan acara itu, malah menekankan badannya sekuat tenaga agar telapak kakinya lebih masuk. "Wah hebat, nih, tangan dan kaki gua akan terukir abadi di hotel ini," ujarnya. Marissa Haque, Ray Sahetapi, dan beberapa artis lainnya menyusul. Ketika semen mengering, seorang peramal datang memeriksa cetakan itu. "Orang ini hebat sekali, ia kukuh dalam pendirian, tegar menghadapi tantangan, dan memiliki daya juang sangat besar," kata peramal itu setelah memelototi bekas tapak kaki El Manik. "Kalau yang ini, kondisi tubuhnya agak lemah, tapi dalam soal bercinta pasti hebat sekali. Usianya juga tahanlama," celoteh peramal itu setelah mengamati bekas telapak kaki Rina Hassim. Kedua bintang film yang diramalkan itu tertawa terbahak-bahak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus