Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal dunia

Kasman singodimejo, meninggal dunia dalam usia 78 tahun. 9 bulan dirawat di rs islam, jakarta. sekelumit tentang perjuangan alm di masa jepang (revolusi), pernah dijebloskan ke penjara oleh pki. (pt)

6 November 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TOKOH Masyumi, pimpinan Muhammadiyah, ahli hukum, dan mahaguru Prof. Dr. Mr. Kasman Singodimedjo meninggal dunia Senin malam pekan lalu dalam usia 78 tahun setelah 9 bulan dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta karena tumor pada kelenjar prostat. Dalam kata sambutannya di pemakaman Tanah Kusir, bekas Menteri Agama KH Saifuddin Zuhri menyebut almarhum sebagai ar-rijal (laki-laki sejati). Sepanjang hayatnya, Kasman yang meninggalkan seorang istri, lima anak dan 13 cucu ini, dikenal suka bekerja keras dengan pendirian yang keras pula. Beberapa tahun lalu, dalam keadaan sakit, ia mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran dan Institut llmu Al Quran meskipun dokter menasihatkannya beristirahat. "Sakit itu dari Tuhan dan mengajar amanat Tuhan," katanya. Menjelang saat coma, politikus tua itu bersikeras melakukan sembahyang wajib dan tahajud, sembahyang sunah tengah malam. "Almarhum tak pernah mengeluh. Ia berpulang setelah sembahyang Isya, persis ketika saya selesai membaca Surat Yasin dan menuntunnya membaca Lailaha illallah," tutur Siti Salarmah, istrinya. Lahir di desa kecil di Kabupaten Purworejo (Ja-Teng), anak carik desa itu membiayai sekolahnya dengan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Misalnya ketika masuk sekolah menengah di Magelang, "saya memikul air untuk mengisi bak mandi untuk masak dan sebagainya," tulis Kasman dalam biografinya Hidup Itu Berjuang. Di zaman Jepang, ia masuk Peta (Pembela Tanah Air) dan menjadi daidanco (komandan batalyon) wilayah Jakarta. Ia sempat melatih kemiliteran beberapa pemimpin seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan, ia kemudian diangkat jadi Ketua Komite Nasional, badan legislatif ketika itu. Ia juga merintis pembentukan Badan Keamanan Rakyat, cikalbakal TNI-ABRI. Kasman juga tercatat sebagai Jaksa Agung RI yang pertama. Kasman rupanya ingin meninggalkan pesan khusus lewat teman seperjuangannya. Suatu hari, ketika dijenguk oleh Muh. Natsir, dipegangnya erat-erat badan ketua Dewan Da'wah Islamiyah itu. Dengan tubuh yang tak lagi bisa bergerak, Kasman berkata dengan gemetar "Sir, tcruskan perjuangn. Teruskan kan perjuangan." Kasman Singodimedjo benar-benar merupakan "singa" bagi PKI. Dengan berbagai fitnah, ia berhasil dijebloskan ke penjara pada 1958. Dua tahun kemudian perkaranya baru disidangkan di pendopo Karesidcnan Magelang, tempat Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda 130 tahun berselang. Di sana Kasman membacakan pleidoinya dua hari berturut-turut tapi pengadilan memutuskan penjara tiga tahun. Dalam tahanan kedua kalinya pada 1963 di Puncak, Kasman menyadari hari-hari terakhirnya sudah dekat. "Aku telah tua. Menurut pikirku ada baiknya merasa lebih dekat dengan ajal dan tidak serakah mengangkangi milik keduniaan seolah-olah akan hidup abadi," begitu antara lain ia menulis di buku hariannya yang kemudian terbit dengan judul Renungan dari Tahanan. Dalam renungan itu ia menuliskan amanatnya: "Bacalah tulisanku ini baik'baik dan kerjakanlah". Di situ diungkapkannya sikap politiknya, terutama tafsirnya yang mendalam mengenai kelima sila Pancasila dari sudut ajaran Islam. Sebagai penutup ia menulis: "Oleh sebab itu kita setuju dengan usaha dan ajakan Presiden Soeharto untuk memurnikan Pancasila, mengadakan tafsir yang autentik dari Pancasila itu scndiri supaya tidak ada kesimpangsiuran".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus