Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal Dunia

Gubernur Aceh Madjid Ibrahim, meninggal dunia pada tgl 15 maret 1981 dalam usia 55 tahun, karena sakit jantung. meninggalkan istri dan 4 anak. (pt)

21 Maret 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI kampus Universitas Berkeley, California, sepasang remaja menari payung. Yang perempuan, Minnie, istri Emil Salim, sekarang Menteri PPLH, turun pentas dengan senyum masam. Si pria mengaku "Saya memang tak pandai menari. Tapi yah, untuk cari teman saya coba." Lelaki itu Madjid Ibrahim -- yang seminggu sebelumnya terpaksa berlatih menari kepada Rahadian Yamin, anak Prof. Mohammad Yamin. Itu tahun 1959. dan 15 Maret 1981, Senin Madjid Ibrahim, Gubernur Aceh itu, meninggal karena sakit jantung. Ia lahir tahun 1926. Ayahnya Tengku Haji Ibrahim (alm), pendiri sebuah pesantren di Seulimeum, Aceh Besar. Tapi Madjid sendiri mencari ilmu di rantau. Kelas satu SMA di Yogya, sedang kesarjanaannya lewat Fakultas Ekonomi UI (1959) dilanjutkan selama dua tahun di Berkeley -- bersama Emil Salim dan Ali Wardhana. Tahun 1960-an sempat jadi guru besar di UI sebelum pindah ke Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang kemudian direktorinya. Bekas anggota Tentara Pelajar dan Staf Pengurus Besar HMI itu kemudian memegang jabatan Deputi Ketua Bappenas. Sebelumnya sejak Juni 1978 Gubernur Aceh. Dialah yang di tahun 1970 membentuk Aceh Development Board (ADB), semacam Bappenas daerah -- ide yang kemudian diterapkan pemerintah di seluruh daerah tingkat I dan II dan dikenal sebagai Bappeda. Penyakit diabetes, kemudian jantung, menggerogoti lelaki berperawakan sedang berkulit hitam itu. Akibatnya dalam pertemuan para kepala daerah dengan Presiden baru-baru ini, Madjid absen. Dia masuk rumah sakit -- mula-mula di Medan, kemudian sejak 2 Maret di ruangan ICU Rumah Sakit Husada, Jakarta. "Nyawa kita di tangan Allah," katanya suatu kali kepada Emil Salim ketika ia diperingatkan Emil dalam soal kesehatannya. Dan masuk waktu asar hari Ahad lalu itu, ia pun menemui Tuhannya -- meninggalkan istri Ny. Rochani, 4 putra dan 1 putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus