Menyanyi di semarang

MUSIK rock, yang dianggap tak sesuai dengan kepribadian kita, tak lagi diharamkan di Jawa Tengah. Gubernur Ismail, yang dua tahun lalu pernah mengeluarkan larangan pementasan grup musik keras Godbless dan The Rollies di wilayahnya, bahkan seperti tak berdaya melarang ketika sekelompok anak muda yang tergabung dalam grup Sosialistik mendaulat The Cockpit Band dan penyanyi rock Atik C.B. berpentas di Gedung Olah Raga Semarang, pekan lalu. Apa resep Atik memasuki daerah larangan Ismail? "Jaga diri dan sopan," kata penyanyi asal Kediri itu. "Sebab, menyanyikan lagu rock di Semarang beda dengan pertunjukan di Hotel Hilton." Atik, 25, yang malam itu mengenakan baju cokelat model montir, sekalipun mendendangkan lagu-lagu "panas" - di antaranya Stuck on You - memang tak berjingkrak-jingkrak sebagaimana laimnya. Tapi penonton cukup puas. Yang juga puas selain Atiek sendiri, kabarnya Yuli. Gadis yang aktif ini adalah putra kelima Gubernur Ismail. Ia disebut sebagai sekretaris umum panitia malam Seni Persada 85. Tidak diketahui pasti apakah Yuli ikut berjuang agar sang ayah bisa menerima selera sang anak dan generasinya. Tut wuri handayani, Pak Ismail?