NAMANYA saja peneliti, apa pun ingin diteliti. Itulah Dr. Mohamad Setia Aji Sastroamidjojo, 62 tahun, Kepala Laboratorium Tenaga Surya, UGM. Ahli fisika yang sudah lama menekuni bidang tenaga matahari itu, kendati sudah ratusan kali melakukan penelitian ilmiah, punya obsesi menyingkap misteri yang ada di balik ilmu kebal dan ilmu gaib. Sejak dua bulan lalu ia sibuk mendokumentasikan acara demonstrasi kekebalan. ''Saya yakin ilmu fisika mampu memecahkannya,'' kata Seno panggilan akrab Sastroamidjojo itu kepada M. Faried Cahyono dari TEMPO. Sabtu dua pekan lalu ia pun menjajal ilmu kebal pemberian Joko Santosa, ahli kejawen di Yogya. Waktu itu Joko menyelenggarakan pentas musik Sastrajendra I. Bermacam-macam adegan mistis dan unjuk kesaktian diperagakan. Antara lain peragaan memukul batu yang ditaruh di atas kepala. Batu hancur, kepala utuh. Joko menawarkan pada penonton yang ingin mencoba. Beberapa orang mencoba, berhasil mulus. Tapi giliran Seno, nasib tak mujur. Saat batu di atas kepala Seno dipukul, ia tampak terhuyung. Batu itu memang hancur berantakan, tapi astaga, kepala Seno berdarah. Penonton kaget, tak terkecuali Joko, yang sebelumnya menjamin tak akan terjadi apa-apa. Anehnya, Seno sendiri tampak tenang. Mengaku sedikit pusing, ia tak kapok untuk mencobanya lagi di kemudian hari. ''Menurut saya, ini sudah hebat nilai ilmiahnya. Dan ini terjadi di luar kondisi normal,'' ujar Seno. Dalam keadaan normal, katanya, ia tak mungkin sanggup melakukan itu. ''Saya akan meneliti di laboratorium fisika saya, apakah kejadian itu benar-benar di luar normal.'' Joko sendiri kemudian meneliti kenapa bisa gagal. O, ada syarat yang dilanggar. ''Posisi duduk Pak Seno segaris dengan tumpeng yang jadi pusat altar prosesi itu. Ini jelas tak boleh. Kalau dilanggar, sengaja atau tidak, adegan bisa gagal,'' kata Joko. Oh, ya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini