HISTERIA pecah ketika lagu When the Children Cry meluncur dari kerongkongan Mike Tramp, 42 tahun, vokalis White Lion. Selain enak di kuping, lagu ini sarat pesan tentang ganasnya perang. Syair lagu ini terasa klop dengan semangat antiperang para penonton yang menjejali konser White Lion bersama Jamrud di Bandung, pekan lalu.
Sayangnya, Mike Tramp tak bisa mencegah perang yang meletup di grup musiknya sendiri. Akibatnya, band yang didirikan pada 1983 di Brooklyn, New York, itu pecah berantakan. Praktis tinggal dirinya sendiri personel White Lion yang tersisa. "Saya sedih dengan kepergian mereka," kata lelaki yang kini tinggal di Australia ini.
Jangan heran jika dalam penampilan itu dia disokong oleh anggota baru, tiga pemusik dari Negeri Kanguru. Boleh dibilang ini merupakan White Lion "gadungan". Toh, Tramp tetap bisa berbangga. "Ternyata, meski berganti personel, kami masih melekat di hati penggemar," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini