Dalam suatu operasi kilat, tentara pemerintah Filipina, Jumat pekan lalu, membebaskan Pieter Llierich, warga Indonesia yang disandera gerilyawan Abu Sayyaf di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Llierich merupakan satu dari empat pelaut Indonesia yang diculik sejak Juni 2002. Mereka diciduk saat mengemudikan tongkang pemuat batu bara dengan tujuan Filipina. Kelompok Abu Sayyaf selama ini kerap melakukan penculikan warga asing untuk meminta uang tebusan.
Brigjen Romeo Tolentino, wakil komandan militer wilayah selatan Filipina, sebagaimana dikutip kantor berita AFP, mengungkapkan bahwa Llierich masih menjalani pemeriksaan medis oleh para dokter militer. Dua sandera lainnya sudah lolos lebih dulu. Di antaranya adalah Zulkifli, pelaut yang lolos ketika gerilyawan Abu Sayyaf terlibat bentrok senjata dengan tentara pemerintah Filipina. Dari Zulkiflilah diperoleh kabar bahwa Muntu Jacobos Winowatan, pelaut lain yang juga disekap, telah meninggal dalam penyanderaan.
”Kami sangat lega sekarang. Pieter Lerrich telah diserahkan kepada pemerintah Indonesia oleh pemerintah Filipina,” tutur siaran pers KBRI yang dirilis Sabtu lalu. Namun pihak KBRI masih menunggu konfirmasi dari pemerintah Filipina mengenai kepastian nasib Winowatan.
Adi Prasetya, Dwi Arjanto, Adi Mawardi, Rofiqi Hasan (Tempo News Room)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini